SOLOPOS.COM - Ilustrasi aneka hidangan untuk perayaan Imlek. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Jelang Tahun Naga 2024, ketahui terlebih dahulu ada sejumlah makanan khas yang disantap saat Imlek karena makna simbolisnya yang baik. Makanan keberuntungan disajikan selama musim festival yang berlangsung selama 16 hari, terutama pada jamuan makan malam Imlek di malam tahun baru, yang diyakini membawa keberuntungan di tahun yang akan datang.

Simbolisme keberuntungan dari makanan tradisional Tahun Baru Imlek ini didasarkan pada pengucapan atau penampilannya. Tidak hanya hidangannya yang penting, tetapi persiapan, cara penyajian, dan cara makannya juga sangat berarti.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berikut ini sejumlah makanan khas Imlek berikut maknanya dikutip dari China Highlights pada Kamis (8/2/2024):

1. Ikan—Peningkatan Kemakmuran

Dalam bahasa Cina, “ikan” terdengar seperti ‘kelebihan’. Ikan merupakan hidangan tradisional Tahun Baru Imlek yang ada di menu makan malam Tahun Baru Imlek. Masyarakat Tiongkok selalu ingin mendapat surplus di akhir tahun, karena mereka berpikir jika mereka berhasil menabung di akhir tahun, maka mereka bisa menghasilkan lebih banyak di tahun berikutnya.

Ikan harus menjadi hidangan terakhir yang tersisa, karena hal ini memiliki homofonik yang menguntungkan karena adanya surplus setiap tahun. Hal ini dilakukan di bagian utara Sungai Yangtze, namun di daerah lain kepala dan ekor ikan tidak boleh dimakan sampai awal tahun, yang menunjukkan harapan bahwa tahun akan dimulai dan diakhiri dengan surplus.

2. Pangsit—Kekayaan

makanan khas imlek
Pangsit merupakan salah satu hidangan khas Imlek. (Freepik)

Pangsit merupakan salah satu makanan khas saat Imlek. Dengan sejarah lebih dari 1.800 tahun, pangsit adalah makanan keberuntungan klasik untuk Tahun Baru Imlek, dan hidangan tradisional yang disantap pada Malam Tahun Baru Imlek, sangat populer di Tiongkok, khususnya di Tiongkok Utara.

Pangsit Cina dapat dibuat seperti batangan perak Cina (yang bukan batangan, melainkan berbentuk perahu, lonjong, dan kedua ujungnya menghadap ke atas). Legenda mengatakan bahwa semakin banyak pangsit yang Anda makan saat perayaan Tahun Baru Cina, semakin banyak uang yang dapat Anda hasilkan di Tahun Baru.

Pangsit umumnya terdiri atas daging cincang dan sayuran cincang halus yang dibungkus dengan adonan kulit tipis dan elastis. Isian yang populer adalah daging babi cincang, udang potong dadu, ikan, ayam giling, daging sapi, dan sayuran. Mereka bisa dimasak dengan cara direbus, dikukus, digoreng atau dipanggang.

3. Ayam Utuh— Keberuntungan dan Keutuhan

Ayam adalah homofon untuk ji yang berarti keberuntungan dan kemakmuran. Itu adalah satu hal yang menjadikannya hidangan selamat datang di makan malam reuni. Ayam biasanya disajikan utuh — termasuk kepala dan kaki — untuk melambangkan persatuan dan keutuhan, sekaligus menandakan ‘awal dan akhir yang baik’ pada tahun berikutnya.

Ayam biasanya direbus atau dipanggang untuk santapan reuni dengan bahan-bahan sederhana seperti jahe atau kedelai. Secara tradisional, seekor ayam utuh pertama kali dipersembahkan kepada leluhur dan dewa untuk mendapatkan berkah dan perlindungan.

Menariknya, ceker ayam biasanya dimakan oleh pencari nafkah dalam keluarga, karena dapat membantu mereka ‘merebut’ kekayaan (kata ‘grab’ merupakan homofon dari ‘cakar’ ayam).

4. Kue Tahun Baru Imlek—Penghasilan atau Jabatan Lebih Tinggi

Kue beras ketan adalah makanan keberuntungan khas Imlek. Dalam bahasa Cina, kue beras ketan artinya “semakin tinggi dari tahun ke tahun”. Dalam pikiran orang Tionghoa, ini berarti semakin tinggi Anda, semakin sejahtera bisnis Anda. Ini merupakan kemajuan umum dalam kehidupan. Bahan utama niangao adalah ketan, gula pasir, kastanye, kurma Cina, dan daun teratai.

5. Lumpia—Kekayaan

makanan khas imlek
Lumpia merupakan salah satu makanan khas Imlek. (Freepik)

Lumpia mendapatkan namanya karena secara tradisional dimakan selama Festival Musim Semi. Ini adalah hidangan Tahun Baru Imlek yang sangat populer di Tiongkok Timur: Jiangxi, Jiangsu, Shanghai, Fujian, Guangzhou, Shenzhen, Hong Kong, dll.

Lumpia adalah hidangan dim sum Kanton berupa roti gulung berbentuk silinder yang diisi dengan sayuran, daging, atau sesuatu yang manis. Isiannya dibungkus dengan bungkus adonan tipis, lalu digoreng hingga lumpia diberi warna kuning keemasan.

6. Bola Nasi Manis—Kebersamaan Keluarga

Bola nasi manis adalah makanan utama Festival Lentera Tiongkok, namun di Tiongkok selatan, orang memakannya sepanjang Festival Musim Semi. Pengucapan dan bentuk tangyuan yang bulat dikaitkan dengan reuni dan kebersamaan. Itu sebabnya mereka disukai oleh orang Cina saat perayaan Tahun Baru.

7. Mi Panjang Umur—Kebahagiaan dan Panjang Umur

Mi umur panjang secara mengejutkan melambangkan harapan untuk umur panjang. Panjangnya dan persiapannya yang tidak terputus juga merupakan simbol dari kehidupan pemakannya.  Ini adalah makanan keberuntungan yang disantap pada hari Tahun Baru Cina di Tiongkok Utara.

Bentuknya lebih panjang dari mi biasa dan tidak dipotong, digoreng dan disajikan di piring, atau direbus dan disajikan dalam mangkuk bersama kuahnya.

8. Bakso Kepala Singa—Persatuan Keluarga

Bakso kepala singa adalah makanan khas Imlek yang populer, terutama di Shanghai.  Bakso babi buatan sendiri yang empuk dan juicy dikukus/direbus, disajikan dengan sayuran, dan disiram dengan saus manis dan lengket. Dinamakan demikian karena bentuknya yang menyerupai kepala singa.

Singa melambangkan kekuatan dalam budaya Tiongkok, sedangkan bakso melambangkan kesatuan keluarga (karena bentuknya yang bulat).

9. Perut Babi Kukus dengan Talas—Kemakmuran

Perut babi kukus dengan talas merupakan hidangan populer yang sering muncul di meja makan saat perayaan Tahun Baru Imlek di Tiongkok selatan.  Daging babi melambangkan kehidupan yang kaya dan sejahtera, kekayaan, kekuatan, dan berkah yang melimpah. Daging babi kukus mengungkapkan harapan agar Tahun Baru sejahtera.

Irisan daging babi yang empuk dengan profil harmonis antara rasa manis, asin, dan tajam dipadukan dengan irisan talas yang lembut dan bertepung.

10. Udang—Kebahagiaan

makanan khas imlek
Udang merupakan salah satu makanan khas Imlek. (Freepik)

Udang adalah makanan khas Tahun Baru Imlek yang populer di kalangan masyarakat Kanton. Udang mewakili ‘keaktifan’, serta ‘kebahagiaan’ dan ‘nasib baik’, karena kata Kanton untuk udang, ha, terdengar seperti tawa.

11. Sayuran—Musim Semi hingga Kekayaan

Sayuran juga merupakan makanan khas Imlek yang memiliki makna bagus. Sayuran menandakan musim semi, pembaruan, energi, kemajuan, dan kekayaan. Ada beberapa sayuran tradisional yang masing-masing melambangkan sesuatu yang spesifik.

– Selada: Dalam bahasa Cina dan Kanton, kata selada terdengar sangat mirip dengan kata menjadi kaya.
– Baby bok choy: Dapat melambangkan kekayaan dan keberuntungan di tahun ini serta nasib baik di masa depan.
– Gailan (Kanton) atau jielan (Mandarin), yaitu brokoli Cina, berarti harmoni.



12. Buah—Kepenuhan dan Kekayaan

Buah-buahan tertentu dimakan selama periode Tahun Baru Imlek, seperti jeruk keprok dan jeruk, serta jeruk bali. Mereka dipilih karena bentuknya yang bulat dan warnanya “emas”, melambangkan kepenuhan dan kekayaan, namun lebih jelas lagi karena suara keberuntungan yang dibawanya saat diucapkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya