SOLOPOS.COM - Ilustrasi jus wortel. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum Anda memutuskan untuk membuat jus sayuran. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Tidak sedikit orang memblender sayuran untuk menggantikan konsumsi serat mereka. Hal ini dapat menjadi ide bagus untuk pemenuhan nutrisi dan serat tubuh.

Promosi Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa melalui Super Apps BRImo, Ini Caranya

Namun benarkah hal ini bisa mencukupi kebutuhan serat tubuh Anda? Benarkah hal ini juga menjadi alternatif diet sehat?

Sebelum Anda memutuskan membuat jus sayuran untuk memenuhi kecukupan serat, ada beberapa hal perlu diketahui berikut ini dilansir dari National Center for Health Research pada Rabu  (28/2/2024) :

1. Membuat jus tak lebih baik daripada memakan buah dan sayuran utuh

Sayuran baik untuk tubuh Anda. Inilah faktanya, beberapa sayuran bahkan membantu melawan kanker. Namun, para penggerak jus sering mengatakan bahwa mengonsumsi dengan meminum jus akan lebih baik dibanding mengonsumsi buah dan sayur secara utuh karena menghilangkan seratnya membuat nutrisi lebih mudah diserap.

Tak ada penelitian ilmiah yang mendukung ini. Sistem pencernaan dirancang untuk mengatasi serat dan secara efektif mengekstrak nutrisi dari berbagai makanan. Meski membuat jus ialah cara bagus untuk menyertakan sayur lebih banyak pada diet, namun memakannya secara utuh dan mentah juga sama baiknya untuk kesehatan dan mungkin lebih baik..

2. Jangan gunakan jus sebagai pengganti makan untuk menurunkan berat badan

Hal lain yang perlu diketahui sebelum membuat jus adalah menggunakan minuman ini untuk menurunkan berat badan hanyalah tren diet sementara dan dapat berbahaya untuk tubuh. Pembersihan jus yang disebarkan untuk “detoksifikasi” tubuh dan membantu menurunkan berat badan dapat memperlambat metabolisme karena tidak mengandung protein atau lemak.

Tubuh Anda dirancang untuk menghilangkan toksin secara alami menggunakan organ seperti hati, ginjal, dan usus.  Konsumsi jus sebagai bagian dari diet yang seimbang. Cobalah untuk meminumnya dengan makanan atau sebagai snack dan bukan pengganti makan.

3. Membuat jus dapat mengurangi serat sehat asli dari sayuran

Jus bukanlah pengganti sempuran untuk sayuran. Ketika meminum sayuran, Anda mungkin kehilangan serat yang dapat membuat merasa kenyang, mengurangi resiko sakit jantung, dan mengurangi kolestrol. Pilihlah penggiling jus yang menjaga serat dan bukan pengekstrak atau tambahkan ampas yang tersisa di dalam penggiling jus ke dalam kue muffin, sup, atau saus agar tidak melewatkan manfaat serat.

4. Tak semua jus diciptakan sama

Apa yang dimasukkan ke dalam jus dapat membuat perbedaan besar. Buah-buahan memiliki kandungan gula dan kalori yang lebih tinggi daripada sayuran. Meminum jus buah murni dapat menyebabkan lonjakan gula darah, terutama pada diet jus, dan dapat meningkatkan risiko diabetes. Untuk menjaga kandungan gula tetap rendah, juslah sayuran dan tambahkan potongan buah kecil, seperti apel atau kiwi, jika menginginkan lebih manis.

5. Buatlah jus dengan aman

Jika Anda membuat jus sendiri, cobalah membuatnya tetap segar setiap waktu dan meminumnya tepat setelah membuatnya. Hal ini karena jus buatan tidak disterilkan, sehingga bakteri dapat tumbuh padanya sejalannya waktu. Jika Anda ingin jus sebagai sarapan, berikan waktu untuk Anda menggunakan penggiling jus. Tak lupa juga ingat untuk membersihkan buah dan sayuran secara menyeluruh sebelum dijus untuk menghilangkan bakteri atau bahan kimia yang mungkin ada pada kulitnya.

6. Membuat jus dapat memberikan keuntungan kesehatan jangka panjang

Membuat jus adalah cara yang menyenangkan untuk menambahkan lebih banyak sayuran ke dalam pola makan Anda, tetapi itu bukan satu-satunya manfaatnya. Sebuah studi di Vanderbilt University pada tahun 2006 menunjukkan bahwa mereka yang minum 3 atau lebih sajian jus buah dan sayuran setiap minggu secara signifikan lebih sedikit untuk mungkin mengembangkan tanda-tanda Alzheimer selama 10 tahun dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari 1 sajian per minggu. Manfaat jus terlihat tanpa memandang tingkat pendidikan seseorang atau seberapa banyak lemak dalam diet mereka.

Menariknya, mereka yang berolahraga lebih sedikit dan merokok tampaknya mendapatkan manfaat terbesar. Pengurangan risiko Alzheimer mungkin disebabkan oleh tingginya kandungan polifenol dalam jus buah dan sayuran, jenis antioksidan yang diyakini melindungi neuron otak dan mencegahnya dari kerusakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya