Lifestyle
Senin, 2 Januari 2012 - 07:16 WIB

Air Terjun Binangun Watu Jadah, mutiara terpendam di Jatipurno, Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - POTENSI WISATA -- Air Terjun Binangun Watu Jadah yang letaknya masih tersembunyi di Dusun Grenjeng, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno akan dibuka untuk umum. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Foto diambil akhir pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/aAyu Abriyani KP)

POTENSI WISATA -- Air Terjun Binangun Watu Jadah di Dusun Grenjeng, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, yang selama ini belum banyak diketahui. Tempat ini sangat potensial sebagai objek wisata yang bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Foto diambil akhir pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Ternyata banyak sekali tempat-tempat yang sangat berpotensi sebagai objek wisata alam yang masih belum terjamah perhatian. Salah satunya adalah Air Terjun Binangun Watu Jadah di wilayah Dusun Grenjeng, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri.
Advertisement

Nama air terjun Watu Jadah berasal dari formasi bebatuan di sekitar air terjun yang berupa lempengan batu berbentuk kotak dan saling bertumpuk seperti jadah atau makanan yang terbuat dari ketan. Uniknya, lebar aliran air terjun itu juga dapat diatur menjadi satu jalur atau dua jalur. Caranya dengan membuat bendungan di aliran sungai di atas air terjun. Ini biasa dilakukan warga yang sering berkunjung di tempat itu.

Lokasi air terjun tersebut berada di lereng Pegunungan Lawu Selatan. Ada dua air terjun di wilayah itu dan salah satunya merupakan air terjun yang tinggi yang dinamakan Watu Jadah. Saat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui keberadaan air terjun itu. Bahkan warga sekitar pun masih ada yang belum mengetahuinya.

Hal ini bisa dimaklumi, soalnya untuk menuju ke lokasi tersebut membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan berjalan kaki. Memang cukup asyik sebenarnya, karena di sepanjang perjalanan, orang bisa menikmati hamparan sawah yang berjajar di lereng pegunungan dan suara gemericik air sungai yang menemani sepanjang perjalanan. Hamparan sawah itu berdampingan dengan area pemakaman. Selanjutnya, untuk menuju air terjun tersebut harus melewati sungai kecil. Pepohonan rindang, jalan yang masih sempit dan naik turun di tepi sungai menjadi tantangan tersendiri bagi pengunjung. Di air terjun pertama, ada tiga kubangan air yang tidak terlalu dalam sehingga bisa untuk berendam.

Advertisement

Untungnya, warga setempat sudah berinisiatif membuka lokasi tersebut agar lebih mudah diakses. Beberapa pohon dan semak yang menuju kawasan itu juga sengaja ditebang agar jalan menuju air terjun terbuka. “Ini baru ditebang kemarin,” ungkap Sekdes Girimulyo Sugito, akhir pekan lalu.

Camat Jatipurno, Agus Sarmanto, dan Kepala Desa Girimulyo, Suparman, menyatakan warga akan mulai membuka akses jalan ke air terjun pada Jumat pekan ini. “Jadi, pengunjung yang tidak kuat berjalan kaki dapat menggunakan sepeda motor. Dalam waktu dekat, warga akan bekerja bakti untuk membuka jalan,” kata Suparman.

Ia menambahkan, warga sudah lama ingin membuka akses jalan itu dan berharap akan banyak pengunjung. Sehingga membuka kesempatan bagi warga sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP

Peta petunjuk jalan menuju Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri:


Lihat Peta Lebih Besar

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif