SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak demam. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Anak Nathalie Holscher dan Sule, Adzam, mengalami kejang saat demam, situasi tersebut bisa membuat orang tua panik dan bertanya-tanya apa yang harus dilakukan?  Simak ulasannya di tips kesehatan anak ini.

Febrile seizure atau kejang demam (step) adalah demam yang disertai dengan kejang yang biasanya dialami oleh anak-anak. Kondisi ini umum terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sampai saat ini, penyebab kejang demam belum diketahui penyebabnya secara pasti. Akan tetapi, kondisi tersebut diketahui berkaitan dengan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat di atas suhu normal anak dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap kondisi tersebut.

Sebelum mengetahui apa yang harus dilakukan, pastikan terlebih dulu jika anak memang mengalami kejang demam. Dikutip dari siloamhospitals.com pada Sabtu (1/7/2023), beberapa gejala kejang demam adalah:

1. Kenaikan suhu tubuh secara drastis hingga lebih dari 38° Celcius.
2. Berkeringat secara berlebihan.
3. Tangan dan kaki gemetar, serta mengalami kejang.
4. Buang air kecil tiba-tiba dan bola mata berputar ke atas.
5. Tidak merespons komunikasi, seperti tidak menjawab saat diajak bicara.
6. Pingsan atau kehilangan kesadaran, terutama setelah kejang.

Jika Anda melihat anak mengalami sejumlah gejala-gejala kejang demam, tidak perlu panik dan ketahuilah apa yang harus dilakukan sebagai pertolongan pertama untuk buah hati tercinta. Pastikan Anda tidak panik dan tetap tenang ketika mempraktikkannya.

Dikutip dari alodokter.com pada Sabtu (1/7/2023), berikut ini adalah beberapa langkah untuk menolong anak yang mengalami kejang demam:

  • Letakkan anak di tempat yang datar dan luas, sehingga anak tidak terbentur atau tertimpa benda tertentu saat kejang.
  • Posisikan anak tidur menyamping untuk mencegahnya tersedak saat kejang.
  • Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.
  • Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.
  • Jangan memasukkan benda apa pun ke mulutnya, termasuk minuman, sendok, atau obat-obatan.
  • Panggil nama anak atau ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar anak merasa lebih nyaman.
  • Catat berapa lama anak mengalami kejang.
  • Amati kondisinya saat kejang, terutama bila dia kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Ini menandakan bahwa ia kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.
  • Jika memungkinkan, rekam kejadian saat anak sedang kejang, sehingga dokter bisa mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami anak.

Anda perlu segera membawa anak ke dokter atau menelepon ambulans bila ia mengalami tanda berikut ini:

– Kejang selama lebih dari 5 menit
– Kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya
– Kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan
– Kejang berulang dalam waktu 24 jam

Umumnya, kejang demam berlangsung selama 1-2 menit. Biasanya anak akan rewel selama beberapa jam sebelum kemudian terlelap karena kelelahan. Walaupun kejang demam sudah berhenti dan Anda telah melakukan penanganan kejang demam dengan baik, Anda tetap perlu untuk membawa anak ke dokter.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya