Carissha Jati Tiara Putri / Astrid Prihatini WD | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Jennie Blackpink. (Instagram @jennierubyjane)
Solopos.com, SOLO-Tren coquette aesthetic sempat viral di TikTok menggantikan tren fashion Cewek Bumi, Cewek Mamba, dan Cewek Kue, lalu tren apa itu? Simak ulasannya di tips fashion kali ini.
Di TikTok tagar tren ini telah ditonton sebanyak 2,6 miliar kali dan terus bertambah, menjadikannya salah satu tren fesyen yang paling dicari saat ini. Dalam laporan Pinterest penelusuran untuk Coquette Aesthetic mulai meningkat drastis di bulan November 2021, peningkatan ini tiga kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.
Sejumlah artis diketahui pernah tampil dengan tren fashion yang sempat viral di TikTok tersebut. Salah satunya adalah Jennie Blackpink yang terlihat mengikuti tren tersebut saat menghadiri acara di Cannes. Member Blackpink itu terlihat feminin mengenakan gaun warna hitam dan rambut dihiasi pita.
Dikutip dari Wear Next, untuk tahu tren apa itu, ketahui definisi literal dari coquette aesthetic adalah a flirtatious woman atau si gadis genit. Coquette aesthetic digambarkan sebagai perwujudan dari semua hal yang indah, feminin dan mungil (lucu atau kekanak-kanakan). Tren ini juga merangkul feminitas dan meromantisasi vintage summer style.
Dikutip dari Wear Next, untuk tahu tren apa itu, ketahui definisi literal dari coquette aesthetic adalah a flirtatious woman atau si gadis genit. Coquette aesthetic digambarkan sebagai perwujudan dari semua hal yang indah, feminin dan mungil (lucu atau kekanak-kanakan). Tren ini juga merangkul feminitas dan meromantisasi vintage summer style.
“Tren fesyen genit adalah gaya Gen Z yang genit, lembut, dan hiper-feminin yang merujuk pada era Victoria.” Kata Marisa Ledford, penata gaya yang berbasis di Los Angeles, mengutip dari People, Kamis (7/9/2023).
Biasanya, fashion item yang digunakan untuk coquette aesthetic ini adalah pakaian unik seperti atasan milkmaid, gaun baby doll, blus dan tank top berenda, rajutan pointelle, gaun dengan detail berenda, rok mini dan korset, hingga sepatu platform Mary Jane yang dipadukan dengan kaus kaki setinggi lutut yang berenda.
“Saya telah menambahkan pita di rambut saya dan memilih gaun satin dan renda, atau rok mini putih di atas celana pendek denim musim panas ini untuk memasukkan elemen genit ke dalam penampilan saya,” kata Ledford.
Untuk mengenal apa itu coquette aesthetic, ketahui bahwa tren ini mengambil inspirasi dari berbagai periode waktu selama berabad-abad yang lalu dan memadukan tren tradisional dan modern. Ini mengambil inspirasi dari estetika lain seperti balletcore dan royalcore dan digabungkan sebagai gabungan dari beberapa periode waktu.
“Meskipun gaya boho chic, athleisure, swag, dan hipster populer di kalangan mainstream, fesyen genit merupakan gaya yang lebih alternatif pada saat itu,” papar Ledford.
Selain terinspirasi dari beberapa tren sebelumnya seperti balletcore dan royalcore, Ledford juga beranggapan bahwa tren ini juga mengambil inspirasi dari beberapa film yang memiliki tema serupa.
“Acara seperti Succession, Bridgerton, dan musik baru Lana Del Rey kemungkinan besar menjadi sumber inspirasi bagi sebagian besar orang, seiring dengan meningkatnya popularitas belanja barang bekas dan barang antik karena Gen Z terus fokus pada keberlanjutan dan mendambakan barang-barang unik di lemari pakaian mereka,” jelas Ledford.
Tren ini juga mengambil inspirasi dari tampilan Lolita, sebuah subkultur Jepang yang pertama kali populer pada tahun 1990-an dan 2000-an dari orang-orang yang senang berpakaian dalam mode era Victoria dan Rococo yang diberi nama sesuai dengan namanya. Lolita oleh Vladimir Nabokov.
Namun, beberapa kritikus coquette aesthetic mengatakan bahwa tampilan tersebut mengagungkan elemen-elemen tertentu yang lebih gelap pada periode waktu ini, termasuk infantilisasi perempuan.