SOLOPOS.COM - Ilustrasi etilen oksida (Wikipedia).

Solopos.com, SOLO-Departemen Kesehatan Taipei pada Senin (24/4/2023) mengungkapkan mi instan Ah Lai White Curry Noodles asal Malaysia dan Indomie rasa Ayam Spesial asal Indonesia disebut mengandung etilen oksida, senyawa kimia apa itu? Dan apakah dampaknya bagi tubuh? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Menanggapi temuan itu, keterangan resmi BPOM yang dikonfirmasi Kepala Biro Humas dan Kerja Sama BPOM, Noorman Effendi, menyebut Otoritas Kesehatan Kota Taipei melaporkan keberadaan etilen oksida (EtO) pada bumbu produk mi instan merek Indomie Rasa Ayam Spesial sebesar 0,187 mg/kg (ppm).

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Dikutip dari Antara pada Sabtu (29/4/2023), dalam keterangan tersebut juga dijelaskan Taiwan tidak memperbolehkan EtO pada pangan. Sementara, Indonesia telah mengatur Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida berdasarkan standar internasional yang diatur Codex Alimentarius Commission (CAC).

Ditemukan di Indomie yang beredar di Taiwan, sebenarnya senyawa kimia apa itu etilen oksida? Dikutip dari halodoc.com pada Sabtu (29/4/2023), das etilen oksida merupakan zat berbahaya yang digunakan dalam produksi etilen glikol yang digunakan dalam berbagai produk. Misalnya obat-obatan, busa poliuretan, perekat, deterjen, tekstil, anti beku, dan pelarut.

Sementara itu industri medis menggunakan etilena glikol (turunan etilen oksida) yang diproduksi dari fasilitas sterilisasi untuk mensterilkan peralatan medis, peralatan bedah, dan produk medis lainnya. Sayangnya, proses sterilisasi, penyimpanan, pemindahan, dan penanganan etilen oksida dapat menyebabkan tempat kerja jadi beracun. Terutama jika pekerja terluka melalui kontak kulit atau polusi udara yang mengandung etilen oksida.

Badan internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan bahwa bahan kimia berbahaya etilen oksida sebagai karsinogenik. Bukti terbaru oleh Environmental Protection Agency (EPA) mengungkapkan bahwa paparan etilen oksida melalui inhalasi dapat meningkatkan potensi risiko pengembangan kanker limfohematopoietik. Contohnya seperti leukemia limfositik, mieloma, dan limfoma non-hodgkin.
Menyebabkan Kanker dan Kondisi Medis Lainnya

Setelah tahu apa itu etilen oksida, ketahui pula dampaknya terhadap kesehatan tubuh. Paparan etilen oksida, meskipun sedikit, dapat meningkatkan risiko bahaya kesehatan. Seperti, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, kanker payudara, dan masalah pada sistem saraf. Menelan etilen oksida diketahui dapat menyebabkan sakit perut dan nyeri.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan etilen oksida sebagai zat yang dapat menyebabkan kanker pada manusia. Paparan jangka pendek terhadap etilen oksida kemungkinan dapat meningkatkan risiko kanker yang sangat kecil.

Selain itu, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa etilen oksida juga beracun bagi sistem reproduksi dan janin. Hal ini berarti zat gas ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Begitu juga pada anak-anak yang terpapar etilen oksida, mereka akan mengalami efek yang sama seperti yang dialami orang dewasa yang terpapar.

Setelah mengetahui apa itu etilen oksida, ketahui pula ada dua jenis tes yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang telah terpapar senyawa berbahaya ini atau belum. Pertama tes mengukur etilen oksida dalam darah, dan tes mengukur kandungan tersebut dalam napas. Namun, tes ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana zat tersebut mempengaruhi kesehatan. Tes hanya digunakan untuk memantau tingkat paparan di tubuh.

Perlu diketahui juga, bahan kimia akan meninggalkan tubuh relatif cepat, yaitu sekitar 50 persen setiap 40 menit atau lebih. Namun, hal tersebut tetap dapat menyebabkan tubuh cedera seumur hidup.

Itulah yang perlu diketahui mengenai etilen oksida. Sebaiknya selalu berhati-hati dalam mengonsumsi makanan atau menggunakan produk apapun. Cermati setiap komposisi atau kandungan yang terdapat dalam kemasan produk, dan hindari produk jika mengandung zat berbahaya atau tidak dikenali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya