SOLOPOS.COM - Ilustrasi ayah bermain dengan anak. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Istilah father hunger sedang ramai jadi perbincangan warganet, istilah apa itu? Apakah ada artinya? Simak ulasannya di tips parenting kali ini.

“So this thing fatherless/father hunger does really exist (i mean phenomenally, like it’s even a word,” cuit akun @chiana*** seraya menyertakan sebuah tautan seperti dikutip dari Twitter pada Senin (10/4/2023).

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Dalam tautan itu disebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara fatherless atau father hunger terbanyak di dunia.  Fenomena fatherless mungkin kurang awam di tengah kalangan masyarakat. Namun ternyata, fenomena fatherless atau ketidakhadiran seorang ayah baik secara fisik atau psikologis dalam kehidupan anak, rupanya cukup besar di Indonesia.

“Fatherless diartikan sebagai anak yang bertumbuh kembang tanpa kehadiran ayah, atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak dengan kata lain pengasuhan,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti seperti dikutip dari Antara pada Senin (10/4/2023).

Indonesia menempati urutan ketiga, lalu apa itu faherless atau father hunger?  Father  hunger adalah di mana seorang anak mengalami gangguan emosi dalam hidupnya akibat tidak merasakan kehadiran seorang ayah dalam hidupnya.

Kasus father hunger ini paling umum terjadi pada seorang anak yang mengalami beberapa kejadian berikut ini seperti dikutip dari mamypoko :

– Kehilangan ayahnya (meninggal)
– Merasa diabaikan oleh ayahnya (ditinggal atau akibat perceraian orang tua)
– Tinggal dengan ayah abusive (kekerasan fisik atau psikologi)
– Memiliki ayah pecandu sehingga ia mengalami keterbatasan berhubungan dengan sang ayah

Retno menyebutkan, fenomena ini disebabkan karena tingginya peran ayah yang hilang dalam proses pengasuhan anak. Krisis peran pengasuhan dari ayah seringkali disebabkan oleh peran gender tradisional yang masih diyakini oleh masyarakat Indonesia.

“Reduksi peran gender tradisional memosisikan ibu sebagai penanggung jawab urusan domestik dan ayah sebagai penanggung jawab urusan nafkah masih melekat di masyarakat. Padahal, tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh kehadiran dari kedua orang tuanya dalam pengasuhan,” ujarnya.

Setelah mengetahui apa itu father hunger, ketahui pula dampaknya terhadap masa tumbuh kembang anak. Anak yang mengalami fatherless rata-rata merasa kurang percaya diri, cenderung menarik diri di kehidupan sosial, rentan terlibat penyalahgunaan NAPZA, rentan melakukan tindak kriminal dan kekerasan, kondisi kesehatan mental yang bermasalah, munculnya depresi hingga pencapaian nilai akademis yang rendah.

Hal tersebut umumnya terjadi karena anak kehilangan sosok ayah sebagai panutan dan pendamping hidup. Adanya kekosongan peran ayah dalam pengasuhan anak, terutama dalam periode emas, yakni usia 7 tahun-14 tahun dan 8 tahun-15 tahun sangat berpengaruh dalam urusan prestasi sekolah. Dampak fatherless bagi anak-anak yang bersekolah antara lain sulit konsentrasi, motivasi belajar yang rendah, dan rentan terkena drop out.

Agar anak tidak mengalami fatherless, para ayah bisa menjadi idaman untuk anak dan istri dengan membuktikan rasa sayang atau cinta terhadap anak, seperti mengajak anak jalan-jalan, bersepeda, bahkan menemani permainan yang disukai oleh anak. Semisal anak perempuan, maka ayah pun tetap bisa menemaninya bermain boneka begitu pun sebaliknya untuk anak laki-laki yang suka bermain bola maka luangkanlah waktu untuk bermain bersama.

Untuk menjadi ayah yang baik, bukan berarti harus menjadi superdad, melainkan bisa dari hal-hal yang simpel seperti meluangkan waktu, memberikan telinga untuk mendengarkan kisah dari anak-anak, memberikan kehangatan melalui ciuman, pelukan, atau bentuk kasih sayang lainnya, itulah yang diperlukan oleh anak.

Keterlibatan ayah dalam pendidikan anak merupakan kesempatan emas yang tidak akan terulang lagi. Bersama ibu, ayah bisa mendedikasikan waktunya untuk tumbuh kembang anak. Orang tua juga perlu untuk menmberikan dukungan satu lain dan memberikan waktu bagi anak-anak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya