SOLOPOS.COM - Isyana Sarasvati. (Instagram @isyanasarasvati)

Solopos.com, SOLO-Isyana Sarasvati mengungkapkan dirinya didiagnosa penyakit autoimun systemic lupus erytematosus (SLE) atau lupus dan dirawat di rumah sakit karena masalah flare, kondisi apa itu? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Pengakuan Isyana Sarasvati itu tertuang di Instagramnya beberapa waktu lalu. “Story time!! Mungkin byk yg bertanya2 aku kenapa, kaya bolak balik RS mulu beberapa waktu ke belakang. Intinya akhir taun lalu aku terdiagnosis autoimun, salah satunya SLE. Nah skrg Ig flare. Begitu. Hehe. Sudah ditangani dengan sangat baik disini, feeling so so much better nowww. Semangaat!” tulis Isyana sembari mengunggah foto selfie pada Kamis (20/4/2023).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Apa itu flare pada penderita lupus seperti Isyana Sarasvati?  Mengutip Kementerian Kesehatan, flare adalah timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare biasanya terjadi karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres. Flare yang terjadi akibat paparan sinar matahari pun bisa berdampak buruk bahkan berbahaya bagi penderita autoimun. Dilansir dari Health Diggest, sinar matahari memiliki efek pada penderita lupus yakni timbulnya fotosensitifitas atau munculnya ruam bersisik akibat paparan sinar UV dari matahari.

Proses tubuh yang dikenal sebagai apoptosis memainkan peran dalam fotosensitifitas pasien lupus. Bertanggung jawab atas kematian dan penumpahan sel-sel kulit yang rusak (seperti yang terluka oleh sinar matahari), apoptosis tampaknya lebih sering terjadi pada mereka yang menderita lupus, membuat tubuh lebih rentan terhadap peradangan. Sel-sel kekebalan yang dikenal sebagai sel Langerhans yang berada di lapisan paling atas kulit kita tidak berfungsi seefisien pada mereka yang menderita lupus.

Untuk melindungi kulit kita dari kerusakan akibat sinar UV, sel-sel ini berfungsi dengan mengaktifkan molekul pelindung saat terkena sinar matahari. Pada mereka yang menderita lupus, sel-sel ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan menimbulkan respons pengaktifan molekul yang lebih lemah. Karena sinar matahari dapat menimbulkan lesi kulit bagi mereka yang menderita lupus, para ahli menyarankan untuk menjaga kulit tetap tertutup dengan mengenakan topi serta lengan panjang saat berada di luar ruangan.

Melansir Mayo Clinic, lupus bisa sulit didiagnosis karena tanda dan gejalanya sering mirip dengan penyakit lain. Tanda lupus yang paling khas ialah ruam wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu yang membentang di kedua pipinya. Tanda itu terjadi pada banyak kasus lupus, tetapi tidak semua. Kebanyakan penderita lupus memiliki penyakit ringan yang ditandai dengan episode disebut flare. Flare ini merupakan tanda dan gejala memburuk sementara waktu, kemudian membaik atau bahkan hilang sama sekali untuk sementara waktu.

Setelah tahu apa itu flare pada penderita lupus, ketahui pula tanda dan gejala penyakit ini. Tanda dan gejala yang paling umum dari lupus meliputi :

– Kelelahan

– Demam

– Nyeri sendi, kaku dan bengkak

– Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan batang hidung atau ruam di bagian tubuh.

– Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari

– Jari tangan dan kaki yang berubah menjadi putih atau biru saat terkena dingin atau selama periode stres

– Sesak napas Nyeri dada Mata kering Sakit kepala, kebingungan dan kehilangan ingat

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Bisa Jadi Berbahaya, Ini Dampak ‘Flare’ Bagi Penderita Autoimun seperti Isyana Sarasvati 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya