SOLOPOS.COM - Hasil pemotretan prewedding memakai flare yang jadi pemicu kebakaran Gunung Bromo. (Twitter/@onychristy_)

Solopos.com, SOLO-Apa itu flare yang jadi penyebab kebakaran di Gunung Bromo pada Rabu (6/9/2023) saat ada pemotretan prewedding di lokasi tersebut.  Simak ulasannya di info teknologi kali ini.

Sebetulnya piranti ini dipergunakan untuk keamanan, militer dan sebagainya. Namun seiring perkembangan zaman, penggunaan flare lebih sering mewarnai momen selebrasi atau juga untuk kepentingan lain yang membutuhkan pencahayaan lebih. Nyala api dari flare memberikan kesan merah pada suasana di sekitar.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Penggunaan flare ini kerap ditemui saat momen selebrasi suporter di tribun stadion hingga foto-foto. Dalam dunia fotografi yang erat kaitannya dengan pencahayaan, mungkin nyala flare bisa dijadikan alat untuk memberikan efek dramatis pada hasil pemotretan.

Lalu apa itu flare? Flare dalam bahasa Indonesia memiliki arti suar. Mengutip dari KBBI flare atau suar adalah nyala api (suluh, pelita) untuk tanda (isyarat). Selain itu, suar juga berarti obor untuk memikat ikan.

Kemudian, melansir dari buku Kamus Geografi (2023), suar atau flare adalah bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan.

Secara umum, nyala api dari suar atau flare memberikan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium. Terkadang dicampur dengan logam lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.

Sementara itu, dalam dunia militer, suar atau flare biasanya terdapat di pesawat tempur atau helikopter. Suar atau flare mengandung bahan kimia piroteknik cair atau padat yang mudah terbakar.

Agar semakin tahu apa itu hand flare, dikutip dari velascoindonesia.com pada Jumat (8/9/2023), ketahui bahwa ini merupakan alat keselamatan yang tergolong sebagai alat keselamatan kapal jenis piroteknik sekaligus alat pemberi sinyal visual. Cara pakainya sangat mudah dan langkah-langkahnya tercantum dalam setiap kemasan hand flare.

Alat safety yang satu ini berbentuk tabung seperti pipa dengan panjang sekitar 15 cm–20 cm dan berat sekitar 200an gram. Dalam tabung ini terdapat bahan kimia yang saat diaktifkan akan memicu reaksi kimia yang menghasilkan cahaya berwarna merah selama beberapa menit.

Hand flare juga ada di sekoci penyelamat dan di life raft, berfungsi agar para korban kecelakaan kapal bisa memberi sinyal darurat. Jumlahnya sebanyak enam buah hand flare, atau tergantung pada kapasitas life raft.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya