SOLOPOS.COM - Sering merasa lelah merupakan salah satu gejala hipertiroid. (Ilustrasi/Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Indra Bruggman pernah mengakui dirinya mengidap hipertiroid, kondisi apa itu? Bagi kamu yang peduli kesehatan tubuh, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Selang setahun setelah pengakuannya itu, kini sang artis mengungkapkan kondisi terkininya dalam sebuah acara Rumpi No Secret.  Bintang sinetron Jinny Oh Jinny itu mengatakan bahwa kondisinya saat ini sudah stabil setelah sempat hipertiroid.  Akan tetapi, ada satu bagian dari tubuhnya yang masih agak sedikit berbeda.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sudah ke dokter dan sampai sekarang kondisinya sudah mulai stabil lagi, cuma di bagian mata agak sedikit celong. Makanya saya pakai kacamata ke mana-mana bukan saya mau gaya-gaya,” ujar Indra dilansir dari kanal YouTube Trans TV Official, Jumat (25/8/2023).

Indra pun mengaku mood-nya tak lagi sesensitif seperti awal-awal mengidap hipertiroid. Untuk mengatasi masalah ini Indra mengubah pola makannya. “Saya rajin untuk minum obat, terus sekarang makannya juga sekarang gluten free. Terapi hormon juga,” katanya.

Apa itu hipertiroid yang diidap Indra Bruggman? Melansir laman resmi American Thyroid Association, Sabtu (26/8/2023), penyakit Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah gangguan kelenjar tiroid, dimana kelenjar teroid akan menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Hormon tiroksin terletak pada leher bagian depan.

Hormon tiroksin atau T4 ini diketahui dapat mengkontrol metabolisme, pertumbuhan, dan banyak fungsi tubuh lainnya. Sehingga jika terjadi gangguan pada hormone ini otomatis metabolism akan terganggu. Hipertiroid dapat disebabkan oleh beragam kondisi.

Agar semakin tahu apa itu hipertiroid seperti dialami Indra Bruggman, ketahui pula sejumlah kondisi medis yang dapat menyebabkan kondisi ini seperti dikutip dari laman Mayo Clinic berikut ini:

1. Penyakit graves

Penyakit Graves merupakan kelainan autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Penyakit Graves merupakan penyebab paling umum dari hipertiroid.

2. Nodul tiroid yang terlalu aktif

Kondisi ini juga disebut adenoma toksik, gondok multinodular toksik, dan penyakit Plummer. Bentuk hipertiroid ini terjadi ketika adenoma tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Adenoma adalah bagian kelenjar yang terpisah dari kelenjar lainnya. Ini membentuk benjolan non-kanker yang bisa membuat tiroid lebih besar dari biasanya.

3. Tiroiditis atau radang kelenjar tiroid

Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid mengalami peradangan. Dalam beberapa kasus, hal ini disebabkan oleh kelainan autoimun. Di negara lain, alasannya tidak jelas. Peradangan dapat menyebabkan kelebihan hormon tiroid yang disimpan di kelenjar tiroid bocor ke aliran darah dan menyebabkan gejala hipertiroid.

Untuk mengetahui apa itu hipertiroid, ketahui pula gejala-gejala yang ditimbulkan sebagai berikut:

1. Berat badan turun tanpa usaha.
2. Detak jantung cepat atau dalam dunia medis disebut takikardia.
3. Detak jantung tidak teratur atau dalam dunia medis disebut juga aritmia.
4. Jantung berdebar-debar.
5. Meningkatnya rasa lapar.
6. Gugup, cemas dan mudah tersinggung.
7. Tremor atau gemetar kecil pada tangan dan jari.
8. Berkeringat.
9. Berubahnya siklus menstruasi.
10. Peningkatan sensitivitas terhadap panas.
11. Perubahan pola buang air besar, terutama frekuensi buang air besar yang lebih sering.
12. Pembesaran kelenjar tiroid, terkadang disebut gondok, yang mungkin tampak berupa pembengkakan di pangkal leher.
13. Sering merasa lelah dan lemas.
14. Melemahnya otot.
15. Terjadi masalah tidur.
16. Kulit hangat dan lembab.
17. Kulit menipis.
18. Rambut halus dan rapuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya