Lifestyle
Selasa, 6 Februari 2024 - 17:55 WIB

Apa Itu Penyakit Hernia Seperti Dialami Atta Halilintar? Ini Penjelasannya

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pria mengalami hernia. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Apa itu penyakit hernia yang bisa menyerang laki-laki dewasa seperti dialami Atta Halilintar? Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi pria, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebagaimana diketahui Atta Halilintar beberapa waktu lalu menjalani operasi laparoskopi untuk menghilangkan hernia yang diidapnya sejak lama. Kepada Putra Siregar, suami Aurel Hermansyah itu pun menjelaskan pemicu kondisinya tersebut antara lain ngegym dan memiliki kecenderungan mengalami hernia sejak lahir.

Advertisement

“Tapi dari lahir punya, di situnya agak bolong. Jadi manusia itu ada yang terlahir, kata dokter, memang situnya bolong udah dari kecil udah ada bakat bolongnya,” jelasnya lagi dikutip dari Instagram Putra Siregar pada Selasa (6/2/2024).

Untuk tahu apa itu penyakit hernia, berikut ini penjelasannya. Hernia adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika lemak, jaringan, atau bagian dari organ tubuh mendorong melalui titik lemak atau lubang di otot perut atau jaringan ikat.

Advertisement

Untuk tahu apa itu penyakit hernia, berikut ini penjelasannya. Hernia adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika lemak, jaringan, atau bagian dari organ tubuh mendorong melalui titik lemak atau lubang di otot perut atau jaringan ikat.

Tergantung pada jenis hernia yang dialami seseorang dan seberapa parahnya, kondisi ini dapat menjadi ringan dan menyebabkan sedikit gangguan atau bahkan bisa mengancam jiwa.  Pada orang dewasa, kondisi ini paling sering terjadi di selangkangan atau perut. Saat seseorang mengidapnya, ia mungkin melihat atau merasakan adanya tonjolan.

Pengidap mungkin juga mengalami rasa sakit yang memburuk selama aktivitas tertentu, misalnya ketika mengangkat sesuatu atau berdiri untuk waktu yang lama.  Seseorang dapat mengalami kondisi ini secara tiba-tiba setelah membungkuk, batuk, tertawa, atau mengangkat beban yang berat.

Advertisement

Hernia inguinalis dan femoralis dapat disebabkan oleh melemahnya otot, penuaan, atau ketegangan berulang pada daerah perut dan selangkangan. Ketegangan ini mungkin berasal dari:

– Aktivitas fisik.
– Angkat berat.
– Obesitas.
– Sering batuk.
– Sembelit (yang dapat menyebabkan mengejan saat buang air besar).

Pada pria, hernia inguinalis dapat disebabkan oleh masalah pada kanalis inguinalis, tempat turunnya testis sebelum atau setelah lahir. Ketika otot-otot di saluran ini tidak menutup seperti seharusnya, area tersebut bisa melemah dan menyebabkan kondisi ini terjadi.

Advertisement

Sementara itu, hernia umbilikalis dapat disebabkan selama kehamilan, ketika tali pusar melewati lubang di otot perut bayi. Pembukaan biasanya menutup segera setelah bayi lahir. Jika otot tidak sepenuhnya menyatu di tengah dinding perut, hernia umbilikalis dapat terjadi saat lahir atau di kemudian hari.

Pada orang dewasa, terlalu banyak tekanan perut dapat menyebabkan hernia umbilikalis. Sedangkan penyebab lainnya yaitu obesitas, kehamilan kembar, dan operasi perut sebelumnya.

Agar semakin tahu apa itu penyakit hernia, ketahui pula jenis-jenisnya yang terbagi berdasarkan letaknya, yaitu:

Advertisement

– Hernia inguinalis, yang terjadi saat ada sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut yang mencuat ke selangkangan. Ini merupakan jenis yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
– Hernia femoralis, yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus yang mencuat ke bagian atas paha bagian dalam. Risiko wanita untuk terkena penyakit ini lebih tinggi daripada pria.
– Hernia umbilikus, yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus mendorong dan menonjol di dinding abdomen, dekat pusar. Jenis hernia ini bisa dialami oleh bayi akibat lubang besar tali pusat yang tidak tertutup dengan sempurna setelah bayi lahir. Sedangkan pada orang dewasa, pemicunya adalah adanya tekanan berlebihan pada abdomen.
– Hernia insisi, yang terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka operasi yang belum sembuh pada abdomen. Jenis ini termasuk salah satu risiko komplikasi pada operasi bagian perut.
– Hernia hiatus, yang terjadi saat ada bagian lambung yang masuk lewat celah pada diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) dan mencuat ke rongga dada. Meski terkadang tanpa gejala, nyeri ulu hati (rasa sakit atau tidak nyaman pada dada yang biasanya muncul setelah makan) merupakan indikasi yang mungkin terjadi jika mengalami jenis ini.
– Hernia Spigelian, yang terjadi saat ada sebagian usus mendorong jaringan ikat perut (Spigelian fascia) dan menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan bawah pusar.
– Hernia diafragma, yang terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga dada melalui celah pada diafragma. Sama seperti hernia umbilikus, jenis ini juga bisa dialami oleh bayi akibat pembentukan diafragma yang kurang sempurna.
– Hernia epigastrik, yang terjadi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar dan menonjol pada dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian bawah.
– Hernia otot, yang terjadi saat ada sebagian otot yang mencuat pada abdomen. Jenis ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera berolahraga.

Faktor-faktor yang berkontribusi pada kondisi ini, seperti:

– Lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.
– Sudah lanjut usia.
– Batuk kronis. Kemungkinan karena peningkatan tekanan perut yang berulang.
– Cystic fibrosis.
– Kehamilan
– Sembelit kronis.
– Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.
– Merokok, yang menyebabkan melemahnya jaringan ikat.
– Riwayat pribadi atau keluarga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif