SOLOPOS.COM - Ilustrasi diagnosis penyakit lupus. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Penyanyi Isyana Sarasvati mengaku mengidap autoimun SLE atau lebih dikenal dengan nama lupus, penyakit apa itu?  Agar bisa melakukan deteksi dini, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebagaimana diketahui Isyana Sarasvati mengaku mengidap penyakit autoimun SLE. Pengakuan itu dituangkannya di Instagram pribadinya pada Kamis (20/4/2023).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Story time!! Mungkin byk yg bertanya2 aku kenapa, kaya bolak balik RS mulu beberapa waktu ke belakang. Intinya akhir taun lalu aku terdiagnosis autoimun, salah satunya SLE. Nah skrg Ig flare. Begitu. Hehe. Sudah ditangani dengan sangat baik disini, feeling so so much better nowww. Semangaat! Yang belum paham autoimun SLE apa boleh ceki2 di internet aja yes,” demikian tulisnya menyertai unggahan foto dirinya di rumah sakit seperti dikutip pada Jumat (21/4/2023).

Apa itu penyakit lupus atau atau autoimun systemic lupus erythematosus (SLE) seperti diidap Isyana Sarasvati? Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Indonesia pada Jumat (21/4/2023), penyakit lupus merupakan salah satu penyakit autoimun reumatik, yang bersifat sistemik. Penyakit autoimun merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem pertahanan tubuh akibat sistem imun seseorang tidak berfungsi dengan normal sehingga menyerang sel-sel tubuhnya sendiri dan menyebabkan kerusakan organ tubuh. Berikut ini penjelasan singkat mengenai penyakit Lupus yang merupakan salah satu penyakit autoimun reumatik.

Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic lupus erythematosus/SLE) atau yang lebih dikenal sebagai penyakit Lupus, merupakan penyakit autoimun reumatik kronis, dapat mengenai banyak organ tubuh dengan tampilan klinis yang sangat beragam. Dikenal juga sebagai penyakit seribu wajah, karena antara satu pasien dengan pasien lainnya memiliki manifestasi klinis yang berbeda-beda, dan sering menyerupai penyakit lain.

Secara umum, penyakit autoimun merupakan penyakit akibat gangguan sistem imun, tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan antara self  dan nonself. Penyakit autoimun ditandai adanya produksi antibodi terhadap jaringan tubuh sendiri (autoantibodi) secara berlebihan, sehingga menyebabkan proses peradangan dan kerusakan jaringan.

Insidensi dan prevalensi penyakit lupus telah berubah secara dramatis menjadi semakin meningkat sejak tahun 1970. Hal ini disebabkan karena tersedianya sarana diagnostik yang lebih baik yaitu kriteria ACR 1997 untuk diagnosis penyakit Lupus dan pemeriksaan laboratorium penunjang yang lebih lengkap.

Penyakit lupus ini dapat menyerang semua usia, dari mulai bayi yang baru lahir (Neonatal Lupus) sampai pernah dilaporkan pada seorang wanita usia 89 tahun.

Sebaran usia dan jenis kelamin dengan insidensi penyakit Lupus ini diantaranya :

– 80% mengenai usia 15- 45 tahun

– 80 – 92% berupa SLE : terutama mengenai wanita

– 70 – 80% berupa Lupus Diskoid : terutama mengenai wanita

– 50 – 50% berupa Lupus terinduksi Obat/Drug induced lupus : pria = wanita: Merupakan jenis penyakit Lupus yang dicetuskan oleh beberapa jenis obat tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya