SOLOPOS.COM - Ilustrasi salt therapy. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Aktris Nikita Willy belum lama ini mengajak putra semata wayangnya Issa Xander Djokosoetono menjalani salt therapy atau terapi garam, terapi apa itu? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Polusi udara yang terjadi di Jakarta belakangan ini membuat banyak orang merasa resah tak terkecuali mereka yang memiliki buah hati. Sebagai orang tua tentunya mereka akan melakukan segala upaya agar anak tak terkena dampak dari kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang tengah memburuk ini.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Nikita Willy melakukan terapi itu bukan karena sang buah hati tengah sakit tapi guna mencegah efek polusi udara. “Issa sedang tidak batuk/pilek, tapi karena udara Jakarta sedang tidak bagus jadi aku coba seminggu sekali melakukan salt therapy,” tulis keterangan Nikita Willy pada Instagram Story-nya, belum lama ini.

Sebelum tahu apa itu salt therapy, ketahui terlebih dahulu bagaimana metodenya. Dalam video yang dibagikan istri Indra Priawan itu tampak Baby Issa sedang berada dalam ruangan yang menyerupai gua yang berlapis garam berwarna putih bersih.  Di lantai tersebut terdapat berbagai macam mainan menyenangkan bagi anak-anak misal sekop, ember dan mainan lainnya. Sehingga diharapkan anak bisa betah selama berada di dalam gua garam tersebut.

Wanita 29 tahun ini percaya bahwa lewat salt therapy anak dapat menghirup garam yang membantu menyerap racun, alergen dan partikel udara yang tidak baik pada saluran pernapasan mereka. Sehingga diharapkan hal-hal tidak baik termasuk akibat polusi udara keluar dari tubuh Issa.

Lantas apa itu terapi garam atau salt therapy? Melansir dari situs Salts Of The Earth pada Kamis (24/8/2023), terapi garam merupakan salah satu pengobatan alami yang melibatkan penghirupan garam kering. Terapi ini biasanya akan dilakukan di dalam ruangan yang nyaman. Terapi garam ini tak hanya cocok untuk orangdewasa saja melainkan anak-anak bahkan bayi.

Terapi ini bertujuan agar partikel garam mikroskopis dapat terhirup oleh paru-paru. Terapi ini dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai kondisi kulit, masalah pernapasan dan masalah gaya hidup seperti asma, eksim, psoriasis, demam, beberapa alergi, radang pada selaput lendir, pilek, masalah tidur dan mendengkur, stres, gangguan kecemasan, kelelahan, dan sebagainya.

Alasan mengapa garam cukup efektif dalam mengobati berbagai penyakit yang berkaitan dengan pernapasan adalah garam kering memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri alami. Ketika terhirup, garam akan menyebabkan lendir pada hidung dan sistem pernapasan mencair sehinga akan jauh lebih mudah dikeluarkan.

Ketika lendir keluar, garam juga akan menarik patogen, kotoran, dan polutan yang selama ini terhirup. Partikel garam juga dapat merangsang pergerakan silia alami di tubuh. Silia dapat membantu menjaga saluran pernapasan tetap bersih dari lendir dan kotoran yang membuat kita dapat bernapas dengan lega.
Mengutip dari beberapa sumber terapi garam ini sudah digunakan sejak bertahun-tahun lalu oleh banyak orang. Awal mula terapi garam ini diyakini berasal dari negara-negara Eropa Timur antara lain Polandia, Rusia, Belarus, Romania, Azerbaijan, Armenia, Slovakia, dan Ukraina.

Untuk semakin mengetahui apa itu salt therapy, kenali pula bagaimana sejarahnya. Pada 1839, seorang dokter bernama Feliks Boczkowski memulai praktek terapi garam ini di Polandia. Ia menemukan fakta bahwa para penambang yang menggali gua garam, sangat sedikit mengalami masalah pernapasan seperti para penambang pada umumnya. Bahkan para penambang itu memiliki kondisi kulit dan pernapasan yang bagus.

Dari melihat kondisi para penambang tersebut Feliks kemudian mengaitkannya kejadian tersebut dengan aerosol garam yang dihirup para penambang. Dimana ketika para pekerja menambang garam (memahat, menggiling, dan memalu garam), partikel garam berukuran mikro tersebar ke udara. Partikel-partikel berukuran mikro ini tentu saja sangat mudah terhirup oleh para penambang. Dari sinilah munculnya keyakinan bahwa garam memang baik untuk kesehatan, terutama bagi saluran pernapasan.

Seiring berjalannya waktu, tempat penambangan garam pun banyak yang disulap menjadi tempat pengobatan terapeutik. Bahkan beberapa negara, misalnya di Polandia, Rusia, Belarusia, Rumanisa, Azerbaijan, Armenia, Slovakia, dan Ukraina secara terang-terangan melakukan terapi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya