Lifestyle
Selasa, 30 Januari 2024 - 15:36 WIB

Apa Itu Stiff Person Syndrome Seperti Diidap Celine Dion

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Celine Dion. (Instagram Celine Dion)

Solopos.com, SOLO-Apa itu stiff person syndrome seperti diidap penyanyi Celine Dion? Untuk menjaga kesehatan tubuh, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Pada Desember 2022, ketika pelantun My Heart Will Go On itu mengumumkan diagnosisnya dalam sebuah video emosional, dia menceritakan bahwa kelainan langka tersebut mempengaruhi sekitar satu dari sejuta orang.  Tahun berikutnya, dia menunda pertunjukan dengan alasan masalah medis dan pada bulan Mei, mengumumkan bahwa dia secara resmi membatalkan tur dunia 2024 karena masalah kesehatan yang terus berlanjut.

Advertisement

“Aku minta maaf sekali lagi mengecewakan kalian semua. Aku bekerja sangat keras untuk membangun kembali kekuatanku, tapi tur bisa menjadi sangat sulit bahkan ketika kalian dalam kondisi 100 persen. Tidak adil bagimu untuk terus menunda pertunjukan, dan meskipun itu menghancurkan hatiku, sebaiknya kita batalkan semuanya sekarang sampai aku benar-benar siap untuk kembali ke panggung lagi,” demikian tulis Celine Dion dalam pernyataan di Instagram.

Untuk mengetahui apa itu stiff person syndrome, sayangnya para peneliti belum mengetahui penyebab pasti dari sindrom orang kaku. Namun mereka mengira itu adalah kondisi autoimun , suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel-sel sehat tanpa alasan yang jelas.

Advertisement

Untuk mengetahui apa itu stiff person syndrome, sayangnya para peneliti belum mengetahui penyebab pasti dari sindrom orang kaku. Namun mereka mengira itu adalah kondisi autoimun , suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel-sel sehat tanpa alasan yang jelas.

Banyak orang dengan SPS membuat antibodi terhadap asam glutamat dekarboksilase (GAD). GAD berperan dalam pembuatan neurotransmitter bernama gamma-aminobutyric acid (GABA) , yang membantu mengontrol pergerakan otot.

Dikutip dari clevelandclinic.org, Selasa (30/1/2024), para peneliti belum memahami peran pasti yang dimainkan GAD dalam perkembangan dan memburuknya SPS. Penting untuk diperhatikan bahwa adanya antibodi GAD tidak berarti seseorang menderita SPS. Faktanya, sebagian kecil masyarakat umum memiliki antibodi GAD tanpa efek samping apa pun.

Advertisement

Stiff person syndrome (SPS) merupakan kelainan neurologis autoimun yang tergolong langka. Orang yang memiliki kondisi ini biasanya merasakan kaku pada otot badan dan perut (bagian tengah tubuh). Seiring berjalan waktu, pengidap akan mengalami kekakuan (rigiditas) dan kejang di kaki dan otot lainnya. Sehingga pengidap stiff person syndrome mungkin akan kesulitan berjalan, bahkan rentan untuk jatuh dan cedera.

Kebanyakan pengidap SPS membuat antibodi dengan asam glutamat dekarboksilase (GAD). GAD yang berperan dalam membuat neurotransmitter yang disebut gamma-aminobutyric acid (GABA), yang membantu mengontrol pergerakan otot.

Namun ahli belum memahami peran GAD yang sebenarnya dalam perkembangan dan memburuknya SPS. Hanya, yang penting untuk diperhatikan, bahwa keberadaan antibodi GAD bukan berarti seseorang mengidap SPS. Bahkan, sebagian kecil dari populasi umum memiliki antibodi GAD tanpa efek samping.

Advertisement

SPS juga dikaitkan dengan adanya kondisi autoimun lainnya, seperti:

– Diabetes tipe 1
– Penyakit tiroid autoimun
– Vitiligo
– Anemia pernisiosa
– Penyakit celiac.

Untuk semakin tahu apa itu stiff person syndrome, ketahui pula gejalanya sebagai berikut:

Advertisement

– Kekakuan yang ekstrim.
– Otot inti terasa kaku.
– Memiliki masalah postur dari otot punggung yang kaku, sehingga jadi membungkuk.
– Kejang otot yang terasa sakit.
– Kesulitan berjalan.
– Masalah sensorik, seperti kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, dan suara.

Gejala kejang pada pengidap SPS bisa terasa sangat kuat dan dapat menyebabkan pengidap jatuh jika berdiri. Bahkan pengidap rentan mengalami patah tulang akibat kejang. Selain itu, kejang mungkin jadi lebih buruk saat cemas atau stres. Gerakan secara tiba-tiba, suara keras, atau sentuhan juga bisa memicu kejang yang tidak disengaja.

Orang yang hidup dengan kondisi SPS, mungkin juga mengalami depresi atau kecemasan. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh gejala lain. Potensi tekanan emosional dapat meningkat seiring perkembangan SPS.
Diagnosis Stiff person syndrome

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif