Lifestyle
Jumat, 2 Desember 2022 - 19:18 WIB

Apa Itu Virus Zombie, Ini Penjelasannya

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampel penelitian. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ilmuwan dari Pusat Penelitian Ilmiah Prancis tengah meneliti kembali sejumlah virus zombie yang ditemukan di darat beku (permafrost) Siberia, apa itu? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Adapun virus tersebut telah berusia 50.000 tahun. Virus tersebut pun kembali hidup karena daratan yang mulai mencair akibat pemanasan global

Advertisement

Para peneliti pun menamai virus tersebut sebagai Pandoravirus yedoma. Nama tersebut disesuaikan dengan ukuran hingga jenis tanah permafrost tempat virus tersebut ditemukan.

Baca Juga: WHO Ubah Nama Monkeypox Jadi Mpox

Advertisement

Baca Juga: WHO Ubah Nama Monkeypox Jadi Mpox

“Karena pemanasan global, permafrost yang mencair secara permanen melepaskan bahan organik yang membeku hingga jutaan tahun, yang sebagian besar terurai menjadi karbon dioksida dan metana,” tutur para peneliti dalam laporan ilmiahnya seperti dikutip dari Sciencealert pada Jumat (2/12/2022).

Untuk mengetahui apa itu virus zombie, ketahui terlebih dahulu alasan di balik penyebutan tersebut. Alasan virus tersebut dikaitkan dengan zombie adalah karena dapat menular walau telah membeku di lapisan es yang dalam selama ribuan tahun. Selain itu, layaknya zombie, virus tersebut seakan tidak dapat mati.

Advertisement

Baca Juga: Belajar dari KLB di Aceh, Ketahui Polio Menular Lewat Apa

Hasil tersebut ditemukan oleh penelitian yang dipimpin ahli mikrobiologi Jean-Marie Alempic dari French National Centre for Scientific Research.

Kini, terdapat 13 sampel virus yang tengah diteliti oleh para ilmuwan untuk mengetahui apakah akan menjadi ancaman bagi manusia di masa depan. Hal itu terutama dengan semakin mencairnya lapisan permafrost sehingga memungkinkan virus-virus lainnya yang tengah tertidur untuk bangun kembali.

Advertisement

Selain virus zombie tersebut, ditemukan pula bulu mammoth hingga usus serigala yang terkubur di bawah permafrost. Penemuan tersebut pun dikhawatirkan menjadi pendukung bahwa terdapat virus menular yang mungkin dapat aktif kembali.

Baca Juga: Sering Dibutuhkan, Kualitas Toilet Umum Belum Diperhatikan

“Situasinya akan jauh lebih berbahaya jika tanaman, hewan, atau penyakit manusia disebabkan oleh kebangkitan virus kuno yang tidak diketahui,” tulis para peneliti.

Advertisement

Tim peneliti memang telah dibentuk untuk menggali virus di Siberia. Sebelumnya, mereka sempat menemukan sebuah virus berusia 30 ribu tahun yang kembali aktif karena mencairnya es abadi tersebut.

Dengan penemuan terbaru virus berusia 50 tahun tersebut, para ahli dan ilmuwan sepakat bahwa ini adalah permulaan untuk mengeksplorasi apa yang tersembunyi di bawah permafrost.

“Jika peneliti benar-benar mengisolasi virus hidup dari permafrost kuno, kemungkinan virus mamalia yang lebih kecil dan lebih sederhana juga akan bertahan dalam keadaan beku selama ribuan tahun,” tutur ahli virologi asal University of California, Eric Delwart.

Advertisement
Kata Kunci : Prancis Virus Info Sehat
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif