SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasangan LGBT. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Apakah LGBT bisa jadi normal dengan menikahi lawan jenis seperti dilakukan suami Meylisa Zaara? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebagaimana diketahui di TikTok sedang viral kisah selebgram Meylisa Zaara lantaran suaminya diketahui berselingkuh dengan sesama jenis. Suami Meylisa Zaara diketahui juga pernah menjadi salah satu peserta Take Me Out di salah satu stasiun televisi swasta.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Perselingkuhan itu terungkap saat Meylisa Zaara memergoki chat mesra sang suami dengan sesama pria. Bahkan Meylisa justru mendapatkan KDRT dari suaminya saat mengetahui perselingkuhan tersebut. Terbaru, selebgram tersebut kini tengah mengajukan gugatan cerai.

Tak sedikit LGBT menikahi lawan jenis seperti dilakukan suami Meylisa Zaara, tapi apakah bisa penyuka sesama jenis ini kembali hidup normal setelah menikah dan punya anak?  Sebagaimana diketahui manusia diciptakan untuk berpasangan, antara pria dan wanita. Ini erat kaitannya dengan sistem reproduksi untuk berkembang biak.

Namun sejak tahun 1500-an, dunia mengenal hubungan sesama jenis atau sering disebut sebagai homoseksual.  Seiring perkembangan zaman, hadirlah istilah lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).  Sebenarnya yang perlu dipahami bahwa homoseksual atau gay bukanlah penyakit yang harus disembuhkan.

Namun, bagi sebagian orang, orientasi seksual ini dianggap tabu, khususnya di beberapa negara termasuk Indonesia. Akibatnya, tak sedikit yang menganggap hal ini sebagai “penyakit” yang harus disembuhkan.

Label tabu dan sikap antipati yang ditunjukkan sebagian orang pada kaum LGBT membuat beberapa orang enggan mencari pertolongan atas apa yang mereka rasakan. Hal ini juga yang akhirnya memicu para aktivis kelompok ini bergerak memperjuangkan hak asasi mereka. Hasilnya, beberapa negara telah melegalkan pernikahan sesama jenis.

Seiring dengan perkembangan hak asasi kelompok tersebut, kategori gangguan kejiwaan pada kelompok LGBT juga berubah pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi II menjadi gangguan orientasi seksual dan berubah nama menjadi ego-dystonic homosexuality pada DSM III.

Dikutip dari klikdokter.com pada Jumat (14/7/2023), pada edisi terbaru menjadi gender dysphoria pada DSM 5 disebutkan diagnosis ini lebih mengarah pada gangguan yang terkait dengan perbedaan jenis kelamin sebagai masalah individu daripada masalah sosial.

Tapi apakah LGBT ini bisa disembuhkan dan mereka hidup normal? Kurang lebih sekitar 50 tahun lalu, terdapat laporan bahwa gay dapat disembuhkan.

Seorang profesor dan psikiater (dokter ahli kejiwaan) dari Universitas Pennsylvania melakukan psikoterapi selama 4–8 tahun pada kaum gay. Hasilnya, pasien mulai meninggalkan kelakuan dan pakaian yang feminin. Mereka juga mulai berkencan dengan wanita dan menikah.

Sebuah buku Homosexuality in Persprective juga menyatakan dapat menyembuhkan gangguan orientasi seksual ini. Studi selama 14 tahun terhadap 67 orang homoseksual, baik pria maupun wanita, yang merasa tidak nyaman akan kelainan ini menunjukkan keberhasilan sebanyak 70%.

Sementara itu, terapi lainnya yaitu terapi konversi atau yang lebih dikenal reparatif, dianggap membahayakan penderita. Terapi tersebut dapat berujung pada depresi, kecemasan, penggunaan obat-obatan bahkan bunuh diri.

Namun ada juga pendapat yang berbeda tentang apakah LGBT bisa disembuhkan dan kembali normal. Pendapat ini menyatakan bahwa orientasi seksual yang menyimpang tidak dapat diubah. Satu-satunya yang dapat diperbaiki adalah rasa ketidaknyamanan penderita mengenai kelainan seksual tersebut sehingga mereka dapat menerima dirinya sendiri.

Hingga saat ini terapi gangguan orientasi seksual menyimpang, khususnya pada kaum homoseksual atau LGBT, masih membuahkan hasil yang berbeda-beda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya