SOLOPOS.COM - Ilustrasi meraih kesuksesan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Tidak sedikit orang hanya menginginkan hidup biasa-biasa saja di saat teman-teman sebaya berhasil meraih kesuksesan di berbagai bidang, apakah hal ini wajar? Simak penjelasannya di tips psikologi ini.

Kesuksesan tak hanya milik orang-orang yang sudah berumur, banyak anak muda yang punya prestasi segudang bahkan jadi pengusaha sukses sebelum menginjak kepala tiga. Bahkan tidak sedikit orang tua mendorong anak-anak mereka supaya meraih kesuksesan dalam hidup dan karier.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Di tengah berbagai kesuksesan yang dirasakan sebagian orang, apakah wajar bila seseorang ingin hidup biasa-biasa saja? Karena bisa jadi kita membandingkan pencapaian pribadi dengan pencapaian orang lain.

Psikolog Rininda Mutia dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia mengatakan tidak ada salahnya bila ada orang yang ingin punya kehidupan biasa saja. Hal ini karena definisi sukses itu bervariasi.

Baca Juga: Ajang Tunjukkan Kesuksesan, Waspada Efek Demonstrasi Pemudik di Kampung

“Karena nilai dan kebutuhan seseorang berbeda-beda,” kata psikolog dari Universitas Atma Jaya seperti dikutip dari Antara pada Jumat (27/5/2022).

Kesuksesan diartikan berbeda oleh setiap orang, tergantung dari kebutuhan individu. Orang yang punya kebutuhan untuk punya prestasi ingin punya nilai baik di sekolah dan jabatan bagus di kantor. Ada juga orang yang mementingkan interaksi dengan orang lain, lebih baik punya banyak teman ketimbang nilai bagus. Ada pula mereka yang lahir dengan kebutuhan untuk punya kuasa, hasrat menjadi seorang pemimpin.

Oleh karena itu, kesuksesan individu bisa diartikan berbeda-beda. Bagi orang yang menginginkan kehidupan stabil, maka hidup wajar adalah hasil kesuksesan. Di sisi lain, ada orang yang menganggap hidup stabil itu membosankan dan ingin hidup lebih menantang bagai roller coaster.

Baca Juga: Ke Mana Perginya Etika Kesuksesan?

“Jadi, inilah mengapa kita tidak bisa membandingkan satu orang dengan yang lainnya. Kita tidak bisa bilang dia sukses dan dia tidak sukses,” tegas Rininda.

Ia tidak menampik ada standard tak tertulis di masyarakat mengenai kriteria kesuksesan, mulai dari masuk sekolah terbaik, lulus dengan nilai bagus, masuk universitas favorit, bekerja di perusahaan bonafide, punya rumah bagus dan punya kekayaan materi bernilai besar. Namun, bukan berarti seseorang harus mengikuti “aturan” tersebut jika ternyata nilai-nilai itu bertentangan dengan diri individu.

“Ini pentingnya mengenali diri kita sendiri. Kebutuhan saya apa? Nilai-nilai dalam diri saya apa? Apakah saya sudah menjalani hidup sesuai dengan keinginan dan nilai- nilai dalam diri saya?” bebernya.

Baca Juga: Kisah Sukses UMKM BRI, Wanita Ini Bangun “Kampung Kue” di Surabaya

Jadi untuk menjawab pertanyaan apakah wajar menginginkan hidup biasa-biasa saja, dia menyarankan setiap individu untuk fokus terhadap kelebihan diri sendiri dan menerima kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, seorang anak jago di bidang bahasa dan kurang pandai di bidang matematika. Maka, kembangkanlah diri di bidang yang dikuasai atau bakat yang dimiliki agar hasilnya luar biasa.

Tips hidup sukses adalah dengan mengenali kelebihan dan kekurangan. Dengan demikian seseorang bisa sedikit-sedikit memperbaiki kekurangan tapi lebih fokus untuk meningkatkan apa kelebihannya sehingga lebih mudah meraih kesuksesan di jalur tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya