Lifestyle
Jumat, 23 April 2021 - 14:30 WIB

Atta Halilintar Positif Covid-19 Lagi, Ini Kemungkinan Pemicu Reinfeksi

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atta Halilintar (Detik)

Solopos.com, JAKARTA--Sama seperti Maia Estianty, Atta Halilintar mengalami reinfeksi Covid-19. Youtuber ini mengumumkan hal itu di Instagramnya.

Atta diketahui sudah pernah terinfeksi beberapa waktu sebelum menikah dengan Aurel Hermansyah.

Advertisement

"Ya Allah shock!! Aku positif Covid-19 lagi untuk kali kedua.  Setelah swab test untuk besok kerja terbang ke Solo...Ternyata hasilnya positif," tulis Atta di halaman Instagram.

"Untuk teman-teman yang abis ketemu aku sama istri mohon segera swab ya. Maaf ya temen-temen di Solo udah excited banget mau ke sana semoga setelah sembuh tetap bisa ke sana! I'll be back stronger insyaAllah," beber Atta dalam keterangan foto yang menunjukkan dirinya sedang terbaring lemas.

Advertisement

"Untuk teman-teman yang abis ketemu aku sama istri mohon segera swab ya. Maaf ya temen-temen di Solo udah excited banget mau ke sana semoga setelah sembuh tetap bisa ke sana! I'll be back stronger insyaAllah," beber Atta dalam keterangan foto yang menunjukkan dirinya sedang terbaring lemas.

Baca Juga: Awas! Ada Risiko Pemakaian Putih Telur untuk Masker Wajah

Seseorang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 memang bisa mengembangkan imunitas secara alami. Namun, kadang ada saja kasus-kasus penyintas yang kembali terinfeksi atau disebut juga reinfeksi Covid-19 seperti dialami Atta Halilintar dan Maia Estianty. Lalu mengapa hal itu bisa terjadi? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Advertisement

1. Antibodi yang menurun

Saat kali pertama terinfeksi Covid-19, respons sistem imun tiap orang bisa berbeda-beda. Antibodi yang dihasilkan oleh respons awal ini juga kemudian bisa berkurang seiring berjalannya waktu.

"Tingkat imunitas yang rendah setelah infeksi akan sulit untuk disamakan dengan perlindungan pasti dari reinfeksi," tulis peneliti seperti dikutip dari jurnal The Lancet.

Baca Juga: Kenali Faktor Penyebab Insomnia pada Lansia

Advertisement

2. Varian dan mutan

Beberapa varian virus Corona bisa memiliki mutasi tertentu yang dapat membuat virus dapat menghindari antibodi yang dimiliki oleh sebagian penyintas.

Sebagai contoh varian P1 di Brasil telah dikonfirmasi bisa menyebabkan kasus reinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Viral Eyelash Extension Masuk Mata, Kenali Bahaya Pemakaiannya

Advertisement

Kasus reinfeksi Covid-19 seperti dialami Atta Halilintar sebenarnya persentasenya sangat kecil. Studi yang dipublikasi dalam jurnal The Lancet menyebut kejadian reinfeksi secara umum sebetulnya tidak banyak terjadi. Penelitian di Denmark melihat hanya sekitar 0,65 persen pasien yang pernah terdeteksi positif saat gelombang pertama Corona kembali terinfeksi di gelombang kedua.

Sebagian besar kasus reinfeksi Covid-19 disebut lebih mungkin terjadi pada kelompok usia di atas 65 tahun.

"Studi kami mengonfirmasi apa yang sudah diduga oleh banyak ahli. Reinfeksi jarang terjadi pada usia muda sehat, tapi kelompok lansia berisiko bisa kena lagi," kata Dr Steen Ethelberg dari Statens Serum Institut.

Hanya para peneliti menekankan studi menggunakan data pandemi pada 2020, ketika belum banyak varian. Karena itu situasinya sekarang mungkin sudah berbeda, beberapa varian Corona diketahui bisa lebih mudah menghindari antibodi dan menyebabkan reinfeksi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif