Lifestyle
Kamis, 25 Oktober 2012 - 03:00 WIB

Bahan Kimia Bikin Perempuan Lebih Cepat Menopause

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menopause (Solopos Dok)

Ilustrasi

JAKARTA— Bahan kimia dalam kosmetik, hairspray, dan pembungkus makanan adalah penyebab menopause dini, kata para peneliti seperti dilansir dari Daily Mail.

Advertisement

Mereka yang terekspos benda-benda tersebut dalam dosis tinggi dikatakan dapat mengalami menopause 2,5 tahun lebih dini dari perempuan lain.

Dalam beberapa kasus, bahan kimia tersebut dapat menyebabkan perempuan berhenti haid 15 tahun lebih cepat, kata ilmuwan.

Advertisement

Dalam beberapa kasus, bahan kimia tersebut dapat menyebabkan perempuan berhenti haid 15 tahun lebih cepat, kata ilmuwan.

Sudah banyak kekawatiran tentang risiko kesehatan akibat pthalates, bahan kimiawi yang ditemukan di plastik, kosmetik, produk rumah tangga, dan pembungkus makanan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa bahan kimia itu dapat meningkatkan risiko kanker, diabetes, dan obesitas. Bahkan, ada bukti bahwa bahan kimia tersebut dapat mempengaruhi otak bocah lelaki menjadi lebih feminin.

Advertisement

Dr Natalia Grindler dari Universitas Washington di St Louis, Missouri, dan koleganya meneliti level pthalates dalam darah atau urin dari 5.700 perempuan.

Perempuan yang punya jumlah pthalates terbanyak mengalami menopause 2,3 tahun lebih cepat dibandingkan yang lainnya.

Perempuan mengalami menopause rata-rata pada umur 51, jadi perempuan yang terpapar bahan kimiawi dengan jumlah besar mengalaminya pada umur 49.

Advertisement

Namun, Dr Grindler mengatakan pada konferensi American Society of Reproductive Medicine di San Diego, California, bahwa sebagian perempuan memang dapat mengalami menopause 15 tahun lebih dini, pada umur pertengahan 30an.

Menopause dini dihubungkan pada risiko stroke, serangan jantung, masalah tulang, dan pendarahan fatal pada otak.

“Banyak yang belum kita ketahui saat ini, penelitian kami masih di permukaan, namun ini cukup untuk menyimpulkan bahwa itu punya dampak merugikan jangka panjang.”

Advertisement

Dia tidak bisa menjelaskan mengapa sebagian perempuan dapat terpapar bahan kimiawi lebih banyak. Mungkin saja itu karena mereka mengenakan kosmetik lebih banyak, meminum banyak minuman kemasan, atau memakan lebih banyak makanan yang dikemas.

Namun, pakar Inggris menenangkan para perempuan agar tidak khawatir berlebihan.

Profesor Richard Sharpe, spesialisasi di kesehatan reproduksi di Universtias Edinburgh mengatakan, “Kekhawatiran saya tidak berlebihan saat ini. Paparan phthalates ada dimana-mana maka dari itu mustahil menghindarinya.”

“Makan makanan segar yang tidak dikemas memang bisa mengurangi paparan phthalates, tapi tidak bisa menghindarinya.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif