SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Begitu pelayan Restoran Korean Grill Daegu Solo membawakan beraneka banchan atau makanan pembuka, tangan saya tidak sabar meraih sumpit stainless steel yang tergeletak di meja. Kacang goreng karamel menjadi banchan pertama yang saya pilih.
Penasaran dengan banchan lainnya, saya kembali memainkan sumpit berukuran besar di tangan menuju piring kecil berisi kimchi berupa sawi segar berlumur serbuk cabai yang difermentasi. Meski rasanya sedikit aneh di lidah, saya tergerak menikmati banchan lain berupa irisan kentang dan wortel rebus yang diiris panjang tipis. Ada juga banchan lainnya seperti sigeumchi (bayam Korea), kongnamul (taoge Korea), kyuri (timun Korea) yang dibuat persis acar namun berbumbu serbuk cabai.
Banchan merupakan makanan khas pembuka yang biasanya dihadirkan di restoran Korea. Walaupun di meja restoran tersedia sendok Khas Korea berujung bulat dan besar, menikmati banchan yang paling seru ya menggunakan sumpit. Selain banchan, menikmati menu utama makanan Korea juga lebih seru menggunakan sumpit. Bagi yang sudah terbiasa, makan dengan sumpit terasa mudah namun bagi yang belum terbiasa, memang butuh perjuangan.
“Makan pakai sumpit gampang-gampang susah, kalau tidak bisa pakai sumpit, bisa juga menggunakan sendok Korea tapi biasanya orang Korea makan pakai sumpit,” ujar seorang pelayan Restoran Korean Grill Daegu Solo, Jumat (18/5).
Tidak hanya makanan Korea, makanan dari negara Asia lainnya seperti Jepang, China dan Thailand umumnya menggunakan sumpit. Saat memakan steamboat maupun tom yum di House Steamboat misalnya, sumpit tidak pernah ketinggalan.
“Tergantung selera orang juga tapi yang jelas kalau makan pakai sumpit seperti ada tantangannya. Apalagi, isi steamboat kan bermacam-macam,” ujar Setyo, koki di House Steamboat.
Pemandangan yang sama juga terlihat di beberapa restoran Asia lainnya seperti di XO Suki & Grill Jl Slamet Riyadi. Sumpit selalu tersedia di restoran tersebut bersama perangkat makan lainnya.