SOLOPOS.COM - Kemajuan teknologi di bidang kesehatan, bedah urologi diganti dengan prosedur minimal invasive. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO – Penyakit saluran kemih (urologi) sebelumnya ditangani dengan operasi konvensional. Namun, saat ini berkat kemajuan teknologi di bidang kesehatan, bedah urologi diganti dengan prosedur minimal invasif dan noninvasif.

“Prosedur minimal invasif adalah tindakan bedah dengan sayatan minimal. Teknik ini mengurangi rasa nyeri, dan rendah risiko komplikasi. Kemudian masa pemulihan lebih singkat dibandingkan bedah konvensional. Tidak hanya itu prosedur ini mengurangi trauma pada pasien,” jelas dr. Andhika H. Novianda, Sp.U, dokter di RS Trihasi Jl. Mongonsidi No. 82, Solo.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Masalah-masalah urologi seperti gangguan batu ginjal, batu saluran kemih, atau pembesaran prostat, menurut dr. Andhika dapat ditangani dengan pembedahan minimal invasif. Seperti pada kasus batu saluran kemih, tindakan yang dilakukan pada pasien ditentukan berdasarkan lokasi, ukuran, dan jenis batu yang terbentuk.

Pada batu yang berukuran kurang atau sama dengan 1 cm, dr. Andhika mengatakan tindakan yang biasa dilakukan seperti Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL). “ESWL ini adalah tindakan noninvasif yang memanfaatkan gelombang kejut untuk menghancurkan batu. Jadi, tidak ada sayatan sama sekali pada tubuh pasien,” kata dr. Andhika.

Untuk diketahui, lanjutnya, batu saluran kemih di Indonesia merupakan penyakit yang paling sering ditangani di bidang urologi. Kemudian penyakit urologi lainnya adalah batu ginjal. Gejala klinisnya dapat bervariasi dari tidak ada gejala sampai nyeri yang hebat. Apabila tidak tertangani dapat mengakibatkan batu menjadi semakin besar.

“Sehingga dapat berakhir dengan infeksi dan sumbatan aliran air seni pada ginjal. Ini dapat mengakibatkan penurunan dan kegagalan fungsi ginjal,” tambah dr. Andhika.

Penanganan batu ginjal lanjut dr. Andhika ,juga membutuhkan tindakan operasi. Salah satunya adalah tindakan minimal invasif dengan mempergunakan teknik Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL).

dr. Andhika H. Novianda, Sp.U. (Istimewa)

Alat Laser Mutakhir

PCNL merupakan salah satu alternatif pilihan terapi operasi minimal invasif untuk batu ginjal berukuran besar diatas 2 cm, dengan mempergunakan telescope khusus. Caranya dimasukkan ke dalam ginjal melalui sayatan kecil (1 cm) di pinggang yang dinamakan Nephroscope.

“Batu dengan ukuran kecil dapat secara mudah langsung diambil. Sedangkan batu yang lebih besar harus dihancurkan terlebih dahulu. Yakni dengan alat khusus melalui telescope agar menjadi pecahan kecil. Kemudian baru dapat diambil langsung dari ginjal,” ujar dr. Andhika.

Saat ini RS Triharsi sudah memiliki alat laser mutakhir Quanta Cyber Ho Holmium Laser 60W yang di klaim hanya satu-satunya di Indonesia. Quanta Cyber Ho Litho-60 merupakan mesin Holmium – YAG Laser dengan teknologi Cyber Basket pertama yang ada di Indonesia. Bahkan alat ini dapat memecahkan batu saluran kemih dan prostat dengan lebih baik.

Di RS Triharsi Solo ada berbagai tindakan minimal invasif di bagian urologi. Seperti ESWL, PCNL, RIRS, URS dan TURP sudah tersedia. Sehingga RS Triharsi dapat dijadikan salah satu Rumah Sakit alternatif penanganan minimal invasif pada kasus urologi di Jawa Tengah.

Bagi yang memiliki masalah urologi bisa menghubungi hotline RS Triharsi Solo, (0271) 656903, 646061 atau WhatsApp (WA) 0852 8000 7000. Kemudian bisa juga klik di akun media sosial RS Triharsi Solo, Facebook: RS Triharsi Surakarta, Instagram: RSU Triharsi Surakarta, dan Twitter RS Trharsi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya