SOLOPOS.COM - Ilustrasi susu segar. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK menyarankan konsumsi fresh milk atau susu segar pasteurisasi dalam sehari setidaknya dua kali dan ini tak diperuntukkan untuk anak di bawah usia 12 bulan yang sebaiknya masih mendapatkan ASI. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Khusus pada orang dewasa, selalu ingat batasan konsumsi lemak. Kita tetap bisa minum namun silakan pilih yang rendah atau bebas lemak,” ujar dia yang berpraktik di RS Siloam TB Simatupang itu dalam Media Gathering Ngopi Susu yang digelar Greenfields Indonesia di Jakarta dan dikutip dari Antara, Jumat (7/7/2023).

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Christopher mengingatkan masyarakat memastikan pilihan susu yang hanya mengandung 100 persen susu sapi segar bersumber dari sapi-sapi yang well-maintained dan well-monitored.  Ini karena kualitas susu sapi memiliki konsep kurang lebih sama seperti air susu ibu (ASI) sehingga sangat ditentukan dari kesehatan sapi, pakan, bahkan sampai rasa nyaman dari sapi itu sendiri.

Susu segar pasteurisasi biasanya melewati pemanasan pada suhu rendah (70-125°C) selama lima detik sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik dan susu lebih mudah diserap tubuh. Susu ini harus disimpan kurang dari 40 hari di suhu dingin.

Menurut Christopher, pengolahan susu ini tidak menghilangkan atau merusak berbagai vitamin atau mineral, makro nutrisi serta nutrisi bioactive alami yang terkandung dalam protein susu.

Nutrisi bioactive berperan penting dalam menjaga kesehatan dan metabolisme seseorang, di antaranya untuk memperbaiki jaringan tubuh, anti inflamasi, anti oksidan, hingga antikanker.  Ini berbeda dengan susu ultra high temperature (UHT) yang dipanaskan pada suhu cukup tinggi (131-145°C) dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berlebih.

“Semakin lama susu dipanaskan dan semakin tinggi suhu yang digunakan, komponen seperti vitamin dan bioaktive akan rusak atau berkurang,” kata Christopher.

Kandungan nutrisi pada susu UHT dikatakan lebih rendah dibandingkan susu segar pasteurisasi namun umur simpannya lebih lama (9-10 bulan).  Dalam acara yang sama, Chief Marketing Office Greenfields Indonesia Fiona Anjani Foebe mengatakan belum semua masyarakat yang sepenuhnya memahami berbeda pilihan susu, maka berbeda pula nutrisinya.

Dia bersama perusahaannya lalu menginisiasi kampanye #StartFresh untuk mengajak konsumen lebih bijak memilih susu dan perlahan beralih ke susu cair, khususnya susu segar pasteurisasi yang hanya mengandung 100 persen susu segar murni.

“Kampanye ini juga hadir karena kontribusi susu cair di Indonesia yang masih kecil, yaitu 33 persen. Namun good news-nya, tren konsumsi susu cair bertumbuh hingga 22,7 persen dalam setahun seiring menguatnya kesadaran untuk hidup lebih sehat,” kata dia.

Fiona meyakini program yang mengedukasi kian penting karena pemahaman yang lebih baik tentang pilihan susu cair dapat membantu masyarakat untuk mengoptimalkan pemenuhan nutrisi sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya