Lifestyle
Kamis, 30 September 2021 - 17:15 WIB

Begini Tanggapan Anak-Anak Pahlawan Revolusi atas Film G30S/PKI

Astrid Prihatini Wd  /  Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu adegan film G30S/PKI. (Youtube)

Solopos.com, SOLO-Sejumlah anak para pahlawan revolusi memberikan tanggapan atas film Pengkhianatan G30S/PKI. Sebagaimana diketahui film besutan sutradara Arifin C. Noer itu pernah menjadi tayangan wajib setiap tanggal 30 September di masa Orde Baru.

Anak-anak para pahlawan revolusi ini adalah saksi sejarah dari tragedi berdarah G30S/PKI yang kemudian kisahnya diangkat ke layar lebar. Bahkan tak sedikit di antara mereka ikut menyaksikan proses pengambilan gambar film itu.

Advertisement

Anak-anak pahlawan revolusi tersebut mengakui bahwa film Pengkhianatan G30S/PKI itu benar-benar sesuai fakta atau kejadian saat itu. Namun ada juga yang berpendapat fakta di lapangan malah lebih seram dibandingkan filmnya.

Baca Juga: 6 Fakta Film G30S/PKI: Dana Rp800 Juta Hingga Musik Mencekam

Advertisement

Baca Juga: 6 Fakta Film G30S/PKI: Dana Rp800 Juta Hingga Musik Mencekam

Hal itu seperti diungkapkan putri Jenderal A.H. Nasution, Hendriati Sahara Nasution atau akrab disapa Yanti Nasution. Menurutnya film karya sutradara Arifin C. Noer itu benar-benar mencerminkan kejadian saat itu.

“Kalau saya katakan 70 persen ya [seperti itu kejadiannya. Betul-betul seperti itu, malah [aslinya] lebih seram dari itu. Kalau ada tambah kurang itu biasa, Enggak ada yang sempurna,” beber Yanti seperti dikutip Solopos.com dari Channel Youtube INews Magazine berjudul Kejadian Asli Malam G30S/PKI Lebih Menakutkan Dari Film, Kamis (30/9/2021).

Advertisement

Hal kurang lebih senada diungkapkan anak pahlawan revolusi lainnya yaitu putri Jenderal D.I. Pandjaitan, Catherina Pandjaitan. Menurutnya film itu dibuat seperti kejadian sesungguhnya.

Baca Juga: Pernah Jadi Tontonan Wajib, Begini Proses Produksi Film G30S/PKI

“Benar seperti itu yang digambarkan di film.  Untuk adegan keluarga kami ya benar-benar sesuai. Ya, mereka ulang kembali kejadian malam itu, persis seperti itu. Sebelum proses produksi diwawancarai satu persatu dengan Ibu Jajang [Jajang C. Noer, istri Arifin C. Noer]. Proses pengambilan gambar juga dilakukan di rumah kami. Kami juga menyaksikan proses syuting, tapi enggak semua bagian,” jelasnya seperti dikutip Solopos.com dari channel Youtube Inews Magazine berjudul Kisah Nyata! Kesaksian Putri Mayjen D.I. Pandjaitan Saat G-30S-PKI Part 02.

Advertisement

Anak kelima Jenderal D.I. Pandjaitan, Tuti Kamari Pandjaitan,  berpendapat berbeda. Dia justru menilai film itu lebih seram dibandingkan aslinya. “Terus terang film itu sendiri seram, seram banget. Meskipun saya sendiri ikut mengalami tapi film itu seram banget, seram banget. Tapi kalau mau diulang atau diputar kembali sebaiknya jangan lama-lama karena di film itu ada sosok yang ditonjolkan dan itu tidak layak. Kalau mau dibuat baru lagi itu baik sekali, ide itu baik sekali. tapi dengan fakta sebenarnya tanpa mengheroikan seseorang di dalamnya,” bebernya.

Baca Juga:  Arti Mimpi Melahirkan Bayi, Pertanda Akan Mendapatkan Apa?

Sementara putra Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni A.Yani, lebih santai memberikan tanggapan.  Dia membebaskan penonton untuk memilih menyaksikan film itu atau tidak.

Advertisement

“Kalau kami sih [sikapnya] Anda mau lihat silakan, tidak [lihat] pun enggak apa-apa. Tapi begini, ini kejadian tragedi loh, tragedi berdarah. Jangan sampai terulang lagi kejadian seperti itu. Film itu sebenarnya ke sana [arahnya]. Kalau yang lain-lain mengkultuskan Pak Harto sebagai pemegang peran untuk menumpas PKI dan mengkondisikan keadaan supaya aman, kami enggak tahu. Kami hanya tahu urusan [kejadian] yang di rumah,” paparnya seperti dikutip dari channel Youtube TV One berjudul Anak Jendral Ahmad Yani Ceritakan Kejadian Pasukan Cakrabirawa yang Menyerbu Rumahnya, Kamis (30/9/2021).

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif