Lifestyle
Kamis, 16 Desember 2021 - 14:06 WIB

Benarkah GERD Bisa Picu Kematian Seperti Terjadi pada Laura Anna?

Astrid Prihatini Wd  /  Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Laura Anna. (Instagram/@edlnlaura)

Solopos.com, SOLO-Penyebab kematian selebgram Laura Anna diduga adalah asam lambung atau GERD. Hal ini lantaran sebelum mengembuskan napas terakhirnya, mantan kekasih Gaga Muhammad ini dilarikan ke rumah sakit karena asam lambungnya naik.

Bukan hanya Laura Anna, penyebab kematian sejumlah artis diduga juga karena GERD misalnya Didi Petet. Gara-gara GERD ramai dibicarakan yang pada akhirnya bikin tak sedikit penderitanya menjadi paranoid

Advertisement

Benarkah GERD bisa picu kematian seperti terjadi pada Laura Anna? Dokter spesialis kesehatan jiwa dari Klinik Psikosomatik Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, @mbahndi pun ikut memberikan jawaban atas pertanyaan ini.

Melalui akun Twitter pribadinya, dr Andri SPKJ FAPM menulis bahwa GERD seringkali disalahkan sebagai penyebab kematian, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Secara tegas Prof Ari pun mengatakan bahwa GERD tidak menyebabkan kematian.

Advertisement

Melalui akun Twitter pribadinya, dr Andri SPKJ FAPM menulis bahwa GERD seringkali disalahkan sebagai penyebab kematian, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Secara tegas Prof Ari pun mengatakan bahwa GERD tidak menyebabkan kematian.

“GERD tidak menyebabkan kematian dan GERD bisa disembuhkan,” kata Ari seperti dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (16/12/2021).

Baca Juga: Permintaan Gaga Muhammad Melihat Laura Anna untuk Kali Terakhir

Advertisement

Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan gangguan pencernaan dimana asam lambung mengalir naik kembali menuju kerongkongan. Normalnya, pada jalur yang menghubungkan mulut dan perut Anda, terdapat sebuah katup yang disebut lower esophageal sphincter.

Asam lambung yang naik ini mengiritasi lapisan dalam saluran makan sehingga menimbulkan sensasi nyeri di ulu hati, tenggorokan, serta rasa asam pada mulut. Rasa terbakar dan sakit di dada terutama setelah makan, sulit menelan, memuntahkan kembali makanan atau cairan asam serta adanya sensasi seperti benjolan di tenggorokan adalah gejala umum dari GERD. Selain itu, pada malam hari, pengidap GERD juga dapat mengalami gejala lainnya seperti batuk kronis, infeksi kerongkongan (laringitis), sesak napas atau susah tidur.

GERD termasuk salah satu masalah pencernaan yang paling umum dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan pola hidup dan kebiasaan yang tidak sehat lebih berisiko mengalami GERD. Misalnya merokok, makan dalam porsi yang terlalu banyak, minum-minuman beralkohol atau kopi dan terlalu banyak makan makanan berlemak.

Advertisement

Baca Juga: Awkarin Unggah Foto Jenazah Laura Anna, Warganet: Cantik Banget!

Melansir AI Care dan Bisnis.com, Kamis (16/12/2021), sebetulnya GERD tidak akan langsung menyebabkan kematian pada seseorang. Kasus kematian akibat komplikasi GERD juga terbilang jarang, yakni hanya 0,02 per 100.000 kasus saja. Sayangnya, GERD dapat menurunkan kualitas hidup seseorang akibat gejala yang ditimbulkannya. Apabila penyakit ini dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, Anda akan mengalami komplikasi seperti peradangan kronis pada esofagus, diantaranya penyempitan esofagus, luka terbuka esofagus, dan kondisi pra-kankeresofagus.

Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala GERD, segera lakukan pengobatan rutin di rumah sakit dan berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan menganjurkan beberapa jenis obat-obatan. Pada beberapa kasus yang berat, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani pembedahan, misalnya fundoplication dan prosedur bariatric.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif