SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengukur tinggi tubuh anak. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Di masyarakat cukup sering terdengar anggapan sunat bisa bikin tinggi tubuh anak laki-laki. Apakah anggapan ini hanya mitos ataukah ada fakta medisnya? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sunat (sirkumsisi) sendiri merupakan prosedur medis untuk kesehatan dan bisa dilakukan bila ada masalah yang mengganggu. Beberapa masalah kesehatan yang mengharuskan anak disunat adalah fimosis, parafimosis, balanopostitis, dan lain-lain.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Jadi, apakah sunat bisa bikin tambah tinggi anak laki-laki? Ternyata, tidak ada kaitannya antara sunat dengan pertumbuhan tinggi seseorang. Karena kedua hal ini tidak saling memengaruhi. Klaim sunat bikin tinggi badan anak tidak memiliki dasar medis sama sekali.

Dikutip dari klikdokter.com pada Kamis (31/8/2023), sunat adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis.

Kulup sebenarnya berfungsi untuk melindungi penis saat janin berkembang di dalam rahim ibu dan membantu menjaga kelembapan glans penis. Namun, kulup juga dapat menjadi jalur infeksi untuk penyakit tertentu.  Sedangkan, pertumbuhan tinggi badan tidak dipengaruhi oleh tindakan sunat. Pertambahan tinggi tubuh dipengaruhi oleh faktor nutrisi, aktivitas olahraga, hormon pertumbuhan, dan genetika (keturunan).

Nutrisi merupakan faktor paling penting yang berpengaruh pada pertumbuhan tinggi anak. Makanan dan minuman yang baik untuk pertumbuhan tulang turut berperan dalam hal ini.

Pada dasarnya, pemenuhan nutrisi yang baik sejak anak di dalam kandungan berpengaruh terhadap pertumbuhan tingginya, bukan hanya sejak lahir. Nutrisi yang buruk dapat menyebabkan anak mudah sakit. Anak yang sering sakit dapat mengalami gangguan penyerapan nutrisi. Hal ini dapat berujung pada masalah pertumbuhan.

Bukan sunat yang bisa bikin tinggi tubuh anak laki-laki, melainkan faktor genetika juga memegang peranan yang cukup penting. Tinggi badan orangtua dapat menjadi faktor prediksi tinggi badan anak saat dewasa.

Terlepas dari mitos sunat bisa bikin tambah tinggi tubuh anak laki-laki, khitan tetap penting dilakukan. Dari sisi medis, banyak sekali manfaat sunat untuk anak yaitu:

– Mencegah smegma menumpuk. Zat ini lengket dan berwama putih, serta berbau tidak sedap. Smegma biasa ditemukan di lipatan kulit kulup.
– Mengurangi sisa kotoran di lipatan kulit dan area kepala penis.
– Lebih higienis dan memudahkan pembersihan.
– Mencegah penyakit akibat jamur, infeksi saluran kemih, dan berbagai infeksi lainnya.
– Menghindari disfungsi ereksi, sebab sensitivitas kepala penis menurun karena terbiasa berkontak dengan celana dalam.
– Memperlama hubungan intim, karena kulit kulup yang sensitif sudah dibuang.
– Mencegah penyakit menular seksualseperti sifilis dan menurunkan risiko penularan virus HIV.

Sunat dapat mempercepat penis untuk mengering usai kontak seksual. Lalu, tindakan ini bantu mempersingkat waktu hidup virus HIV pada penis sehabis kontak seksual dengan orang yang memiliki virus HIV-positif.

WHO pun merekomendasikan sunat bagi masyarakat yang aktif secara seksual di negara-negara dengan tingkat penularan HIV tinggi.

Usia paling baik bagi anak laki-laki untuk disunat adalah sekitar 8 tahun-12 tahun. Sebab, pada rentang usia tersebut, diharapkan zakar dan kulit kulup telah berkembang cukup sempurna serta anak secara psikologis telah siap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya