SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SOLO–Jangan pernah tanya berat badan kepada seorang perempuan. Pertanyaan itu membuat kaum hawa tidak nyaman. Berat badan sering jadi momok perempuan yang mendambakan berat badan ideal.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Begitu berat badan bertambah sedikit, pasti beragam upaya pun ditempuh kaum perempuan untuk menurunkannya. Mulai dari minum jamu, obat-obatan, senam hingga diet pun bakal ditempuh.

“Ya iyalah, selain buat menjaga penampilan agar tetap oke, juga untuk kesehatan juga. Makanya harus bisa jaga berat badan, agar tidak kegemukan,” papar Vera, karyawan swasta di Solo saat ditemui Espos, Selasa (9/10).

Untuk memantau perkembangan berat badan, cara paling gampang dan efektif adalah menimbang badan. Timbangan kini tak hanya ditemui di apotek. Di rumah-rumah, timbangan tersedia agar kita bisa memantau berat badan secara rutin.

Banyaknya kaum perempuan yang membeli timbangan badan, diakui oleh Trisni, 52, pemilik toko alat kesehatan (alkes) Solo Medika, Jl Yosodipuro No 116 Mangkubumen, Solo.

“Selain klinik pengobatan, yang paling sering beli timbangan di toko alkes saya adalah ibu-ibu,” jelas Trisni kepada Espos di tokonya, Selasa.

Saat membeli timbangan badan itu, lanjut Trisni, biasanya mereka bercerita soal kekhawatiran berat badan bertambah. Makanya perlu membeli alat yang selalu diletakkan di bawah ini. “Ibu-ibu membeli timbangan badan tujuannya untuk mengontrol berat badan mereka. Alasannya karena takut gemuk,” ungkapanya.

 

Benarkan hanya untuk mengontrol berat biar tidak gembrot? Menurut Agus Supriyanto, Store Manager ACE Hardware, selain untuk mengetahui berapa berat badan kita, timbangan juga terkait masalah kesehatan.

“Yang membeli timbangan badan sekarang tidak lagi didominasi kaum perempuan atau ibu-ibu saja. Para pria atau bapak-bapak juga sudah ikutan belanja timbangan badan,” jelas Agus ketika ditemui Espos di Ace Hardware lantai dasar Mal Solo Paragon, Selasa.

Sama seperti perempuan, kaum pria, kata Agus, juga peduli kesehatan. “Kalau kegemukan bisa tidak sehat lagi, sejumlah penyakit mengintai kita,” tuturnya.

Jadi, kegemukan tidak melambangkan kemakmuran seseorang. Kegemukan juga tidak selalu dikaitkan dengan kecantikan namun berkaitan dengan kesehatan tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya