SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Studi yang dilakukan pada 300 orang di Pittsburgh ini menemukan bahwa bagi mereka yang berjalan setidaknya enam kilometer memiliki risiko penyusutan otak lebih kecil dibandingkan orang yang berjalan kaki kurang dari nominal tersebut.
“Penyusutan ukuran otak di masa tua menyebabkan masalah pada ingatan. Hasil penelitian ini mendorong percobaan lebih baik soal latihan fisik yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah pikun dan penyakit alzheimer,” ujar Kirk Erickson dari University of Pittsburgh yang menulis studi di jurnal Neurology ini.
Penyakit Alzheimer menunjukan berkurangnya kemampuan sel otak dan beberapa aktivitas lain dalam perkembangan kualitas otak.
Erickson dan kolega melakukan uji coba dari koresponden yang sering berjalan kaki. Dalam kurun waktu 9 tahun, ilmuwan mengambil hasil pengukuran volume otak mereka. Selanjutnya, ilmuwan melakukan uji coba kualitas memori.
“Hasil penelitian kami sejalan dengan data bahwa kegiatan olah tubuh terkait dengan meningkatkan volume materi abu-abu di otak,” tulis studi tersebut.
Meskipun begitu, ilmuwan membutuhkan studi lebih lanjut mengenai dampak latihan tubuh pada penderita pikun atau demensia.
Penelitian sebelumnya menunjukkan belum ada pengobatan efektif untuk mencegah Alzheimer.
“Jika olahraga teratur bagi individu setengah baya dapat meningkatkan kesehatan otak dan kualitas memori di masa depan, maka olahraga teratur di segala usia penting bagi kesehatan masyarakat,” kata Ericson.
Saat ini, belum ada obat yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit Alzheimer yang diderita lebih dari 26 juta orang di seluruh dunia
inilah/nad