SOLOPOS.COM - Baby Margaretha dan suami, Christian Bradach. (Instagram/@babymargaretha1)

Solopos.com, SOLO-Bisakah kolesterol tinggi sebabkan kematian seperti dialami suami artis Baby Margaretha, Christian Bradach? Sebagaimana diketahui pria Austria itu meninggal dunia lantaran kolesterol pada Minggu (13/3/2022).

Kolesterol adalah momok bagi sebagian besar orang. Tidak sedikit orang merasa nervous ketika akan melakukan pemeriksaan kolesterol, seakan mau “disidang” atas “dosa-dosa” dari berbagai makanan tinggi kolesterol yang dikonsumsi.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Lalu bisakah kolesterol ini sebabkan kematian? Simak ulasannya di info sehat kali ini. Ada sejumlah ancaman pada kesehatan jika tingkat kolesterol mencapai angka yang tinggi, yaitu berupa penyakit mematikan seperti strok dan jantung koroner.

Baca Juga:  Suami Baby Margaretha Meninggal Dunia

Berbagai makanan yang pada umumnya dikategorikan sebagai “enak” dan “enak sekali” memang dikenal memiliki kadar kolesterol tinggi, khususnya kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL).  Sebetulnya ada dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol jahat atau LDL dan high-density lipoprotein (HDL), atau dikenal dengan kolesterol baik. LDL berfungsi mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh, sehingga kelebihan LDL dapat menyebabkan penumpukan lemak pada dinding arteri. Kebalikannya, HDL berperan baik dalam membuang kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dan mencegah penumpukan.

Baca Juga: Tiga Gejala Umum yang Menandakan Kolesterol Anda Tinggi

Mengutip dari alodokter.com pada Senin (14/3/2022), kadar LDL yang berlebih (lebih dari 130 mg/dl) akan menyebabkan penumpukan di pembuluh darah, yang lama-kelamaan akan menyempitkan pembuluh darah. Akibatnya, terjadilah serangan jantung dan strok, yang bukan tak mungkin dapat merenggut nyawa.

Penyakit kolesterol tinggi diperkirakan telah menyebabkan 2,6 juta kematian dalam setahun di seluruh dunia, yang sebagian besar disebabkan karena serangan jantung. Penyakit jantung memang telah dinobatkan sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia, Amerika Serikat, bahkan di dunia.

Begitu berpengaruhnya kadar kolesterol dalam darah terhadap kejadian serangan jantung, 10 persen saja penurunan kolesterol pada laki-laki berusia 40 tahun didapati berhasil menurunkan angka kejadian penyakit jantung sebesar 50 persen. Jumlah ini sedikit berkurang pada laki-laki yang berusia 70 tahun – tapi masih cukup signifikan – yakni sekitar 20 persen.

Baca Juga: Yuk, Makan Makanan Penurun Kolesterol Ini Agar Tubuh Sehat

Berbagai cara dan terapi dapat dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan kolesterol. Mulai dari mengubah pola makan, melakukan olahraga, hingga mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol. Semuanya bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol yang berlebihan, yang berisiko menyebabkan kematian akibat penyakit jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya