Lifestyle
Kamis, 28 Desember 2023 - 11:31 WIB

Boleh atau Tidak, Simak Penjelasan Hukum Merayakan Tahun Baru dalam Islam

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kembang api saat perayaan tahun baru. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Mendekati 31 Desember di setiap tahunnya, masyarakat bersiap-siap untuk merayakan tahun baru. Nah, kira-kira bagaimana sih hukum merayakan tahun baru dalam Islam?

Perayaan tahun baru di Indonesia identik dengan suka cita, keramaian, dan pesta kembang api. Bahkan, masyarakat juga merayakan dengna makan bersama keluarga, orang terkasih maupun tersayang.

Advertisement

Masyarakat juga tumpah ruah di jalanan saat malam pergantian tahun untuk merayakan momen tersebut untuk menyaksikan pesta kembang api maupun panggung hiburan yang diadakan oleh berbagai pihak.

Terkait hal tersebut, bagaimana hukum merayakan tahun baru dalam Islam?

Mengutip laman resmi NU online, Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Ahmad Samsul Rijal mengatakan, tahun baru masehi tidak memiliki makna khusus dan hanya merupakan momentum pergantian tahun saja.

Advertisement

Pria yang akrab disapa Rijal ini mengatakan, pergantian tahun adalah hal yang patut disyukuri. Hal ini dikarenakan momen ini muncul kesempatan baru, harapan baru untuk berikhtiar menjadi lebih baik.

Terkait hukum merayakan tahun baru dalam Islam, Rijal menyebut banyak tokoh NU yang memperbolehkannya, termasuk mengucapkan selamat tahun baru.

“Banyak ulama salaf dan khalaf yang memandang pergantian tahun dari sudut sosial. Terlebih bila hidup di tengah keragaman agama, budaya dan tradisi. Maka, banyak ulama yg berfatwa, tidak ada larangan mengucapkan atau merayakan tahun baru. Artinya, boleh dilakukan dalam kehidupan sosial (mubah) dan tidak masuk dalam kategori bid’ah (tidak sunah), bahkan bila dalam merayakannya ada kebaikan yang muncul, maka kegiatan itu menjadi kebaikan,” jelasnya.

Advertisement

Meski diperbolehkan, dia berpesan perayaan tahun baru jangan diisi dengan kemaksiatan dan mengikuti hawa nafsu yang tak terkontrol. Selain itu, NU berpesan untuk memaknai pergantian tahun baru ini sebagai momentum untuk mengevaluasi diri agar lebih memaksimalkan ibadah ke depannya dengan ungkapan syukur.

Selain itu, yang tak kalah penting dalam momentum pergantian tahun ialah memohon kepada Allah Swt. agar senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjalankan kebaikan dan ketaatan serta dijauhkan dari segala marabahaya.

Demikian penjelasan mengenai hukum merayakan tahun baru dalam Islam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif