Lifestyle
Senin, 18 Oktober 2010 - 09:26 WIB

Botox untuk pencegah migrain kronis dilegalkan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

New York–Botox kini bukan hanya untuk mengatasi kulit keriput akibat proses penuaan. Badan pengawas obat dan makanan di Amerika telah menyetujui penggunaannya untuk mencegah migrain kronis pada orang dewasa.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan 15 Oktober 2010, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan penyuntikan tiap tiga bulan untuk pencegahan migrain. Titik penyuntikannya adalah sekitar leher dan kepala.

Advertisement

Namun efek botox dikatakan hanya manjur untuk jenis migrain kronis. Jenis sakit kepala yang lain maupun migrain yang hanya berlangsung kurang dari 14 hari tidak bisa dicegah dengan obat yang memiliki nama generik onabotulinumtoxinA ini.

FDA juga memperingatkan kemungkinan efek samping yang muncul. Dalam uji klinis, suntik botox menyebabkan nyeri leher dan sakit kepala pada 1 persen pasien sementara gejala yang sama hanya dirasakan 0,3 persen pasien yang menerima plasebo.

Penggunaan botox untuk keperluan medis bukan kali ini saja mendapat persetujuan dari FDA. Sebelumnya, obat yang sama sudah disetujui penggunaannya untuk mengatasi strabismus dan blepharospasm yakni dua jenis gangguan pada otot mata.

Advertisement

“Pada migrain, khasiat botox tidak terlalu ampuh. Tapi sekecil apapun, pengaruhnya bisa sangat bermanfaat ketika seseorang bisa kembali beraktivitas,” ungkap Dr Elizabeth W Loder, profesor neurologi dari Harvard University seperti ditulis Reuters, Senin (18/10).

Migrain merupakan kondisi kepala yang selalu berdenyut dengan kuat, kadang disertai mual muntah dan meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya atau suara. Dikatakan kronis apabila berlangsung sedikitnya 15 hari dengan durasi sekurang-kurangnya empat jam dalam sehari.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menempatkan migrain di urutan ke-19 dalam daftar penyakit paling mengganggu aktivitas. Dibandingkan pria, wanita tiga kali lebih rentan mengalami gejala ini.

dtc/tiw

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Botox
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif