SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

CANDI LAWANG--Candi Lawang berlokasi di tengah pemukiman penduduk, tepatnya di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Foto diambil, Selasa (6/12/2011). (JIBI/SOLOPOS/Yusmei Sawitri)

(Solopos.com)--Tak banyak orang yang mengetahui bahwa Boyolali memiliki koleksi candi. Bahkan warga Kota Susu sendiri banyak yang kaget ketika diberitahu di daerahnya ada peninggalan candi jaman Mataram Hindu. Salah satunya Candi Lawang yang terletak di Kecamatan Cepogo.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Akses menuju Candi Lawang sebenarnya tidak terlalu sulit, kondisinya jalanan menuju ke sana juga sudah beraspal. Hanya saja tidak ada papan penunjuk arah yang bisa membantu dan mempermudah orang yang ingin berkunjung ke Candi Lawang.  Padahal candi ini terletak di kawasan pemukiman penduduk, tepatnya di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo.

Setelah sempat bertanya beberapa kali, Espos sampai juga di Candi Lawang. Letaknya di belakang rumah salah seorang warga Gedangan.  Suasana candi benar-benar sepi. Tak ada pengunjung atau penjaga yang bisa ditemui. Apalagi ketika Espos berkunjung ke sana, sedang ada warga yang meninggal. Praktis Desa Gedangan sangat sepi, tak ada warga yang bisa dimintai informasi tentang candi peninggalan Hindu ini.

Sekilas pandang bentuknya candi terlihat seperti reruntuhan yang tidak utuh. Batu-batu tampak berserakan kurang teratur. Namun bukan berarti candi ini tidak menarik.  Ditilik dari namanya, Lawang berarti pintu. Bangunan candi ini memang yang menonjol adalah pintunya yang kokoh. Di bilik utama ada yoni tanpa lingga. Yoninya memiliki saluran berlubang tempat keluarnya air.

“Candi Lawang ini pernah dipugar, tapi saya juga tidak tahu kapan persisnya. Pemugaran itu dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala BP3 Jawa Tengah. Selain Candi Lawang, di Cepogo ini juga ada Candi Sari. Kedua candi tersebut sebenarnya memang aset pariwisata yang potensial untuk Boyolali, tapi selama ini memang belum tergarap,” ujar Sekretaris Kecamatan, Cepogo, Parwoto ketika ditemui Espos, Selasa (6/12/2011).

Sementara itu, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Budaya (Diparbud) Boyolali, Neneng Dewi Setyawati, mengakui bahwa Candi Lawang memang belum dioptimalkan menjadi aset wisata Kota Susu. Hal itu disebabkan keterbatasan dana yang ada.

“Candi itu di bawah tanggung jawab BP3 Jateng. Sedangkan tugas Dinsparbuda hanya pengawasan. Wisatawan dari luar daerah memang banyak yang tidak tahu dan jarang ke sana, karena aksesnya sulit. Tapi wisatawan lokal banyak juga yang berkunjung,” ujar Neneng.

(Yusmei Sawitri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya