SOLOPOS.COM - Dokter spesialis ortopedi RS Triharsi Solo, dr. Hendra Cahya Kumara, Sp.OT (K), M.Kes (istimewa)
Solopos.com, SOLO--Kemajuan ilmu kedokteran berkembang sangat pesat, termasuk di bidang ortopedi.
Dulu publik menilai ilmu ortopedi seringkali hanya berkaitan dengan penyembuhan patah tulang. Padahal ortopedi menangani lebih dari sekadar patah tulang.
Menurut dr. Hendra Cahya Kumara, Sp.OT (K), M.Kes, dokter spesialis ortopedi Rumah Sakit (RS) Triharsi Solo, saat ini penanganan ortopedi justru beralih ke pengembangan ilmu di berbagai bidang dalamnya.
”Antara lain operasi penggantian sendi (artroplasty) pada kasus pengapuran/osteoarthritis, artroskopi (bedah minimal invasif), serta operasi pemanjangan tulang dan rekonstruksi,” ujar dokter Hendra.
Pada masa lalu, ujar dokter Hendra, kasus kelainan bawaan pada tangan atau tungkai hanya ditangani secara tradisional atau bahkan dibiarkan begitu saja. Ini menyebabkan kecacatan yang permanen dan mengganggu fungsi pasien di saat dewasa. Namun kini banyak pilihan penanganan untuk kelainan bawaan pada anak maupun pada pasien yang datang setelah dewasa.
“Saat ini dengan kemajuan ilmu ortopedi, pasien dengan kelainan bawaan seperti kaki pengkor (clubfoot), kaki O atau kaki X (genu varum dan genu valgum), kaki panjang sebelah, kelainan jari tangan dan lain-lain bisa dilakukan tindakan koreksi. Baik dengan melalui metode nonoperatif, misalnya pengegipan, ataupun metode operasi dengan koreksi deformitas,” jelas dokter Hendra.
Pada beberapa kasus kelainan bawaan dapat dioperasi dengan teknik pemanjangan tulang, sehingga bisa membantu koreksi panjang tungkai baik yang disebabkan karena kelainan bawaan maupun penyebab lain misalnya akibat trauma/kecelakaan.
Operasi pemanjangan tulang pada awalnya dilakukan di Rusia, saat ini jenis metodenya sudah banyak dikembangkan dan dibuat untuk senyaman mungkin bagi pasien.
Nah, bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi lebih detil mengenai penanganan kasus ortopedi, silakan datang ke Poli Orthopaedi dan Traumatlogi di RS Triharsi Solo.