SOLOPOS.COM - Ilustrasi depresi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Psikiater sekaligus Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Nova Riyanti Yusuf mengatakan caleg tanpa tujuan yang jelas rentan mengalami gangguan jiwa saat kalah di Pileg 2024. Untuk menjaga kesehatan mental, simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Tapi kalau caleg mencalonkan diri tapi tujuannya tidak jelas, kemudian kalah, pasti kecewa berat,” kata Nova dikutip dari Antara pada Rabu (21/2/2024).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Nova mengatakan banyak pasien yang pernah kalah dalam Pileg saat mencalonkan diri sebagai caleg kemudian terlilit utang atau kecewa berat hingga mengalami gangguan jiwa dan mengakhiri hidup.  Tidak sedikit caleg yang mencalonkan diri hanya untuk tujuan kekuasaan atau pun material, dan berujung kekalahan yang membuat kekecewaan.

Dengan tujuan yang baik atau benar-benar ingin berjuang untuk negeri, menurut Nova, akan memperkecil kemungkinan gangguan jiwa saat mereka gagal dalam Pileg 2024.

Sementara Psikiater Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel)  Agus Japari menyampaikan bahwa dukungan pihak keluarga sangat penting dan dibutuhkan para calon legislatif (caleg) yang kalah pada Pileg 2024, guna mencegah mereka mengalami gangguan jiwa seperti stres dan depresi.

“Dukungan keluarga penting sekali, ini harus ada dan bagus. Maka caleg gagal bisa bertahan, normal kembali, tidak menjadi larut dengan kegagalannya dan mereka bisa kembali bekerja,” urai Dokter Spesialis Kejiwaan itu dikutip dari Antara pada Rabu (21/2/2024).

Menurutnya, keluarga harus mengambil peran dalam meningkatkan semangat para caleg kalah di Pileg 2024, sebab turunnya semangat hingga berujung gangguan jiwa dan depresi kerap terjadi pada mereka yang gagal tersebut.

Support system atau sistem pendukung yang bukan hanya dari keluarga, namun juga teman-teman dan lingkungan, dinilai sangat berpengaruh terhadap kesehatan kejiwaan para caleg gagal untuk bisa lebih menerima kenyataan.

Support system ini harus selalu memberi dukungan, semangat, dan nasehat, karena siapa pun itu jika gagal pasti akan down [semangat menurun], termasuk caleg. Tetapi jika tidak punya dukungan, maka akan lebih gampang sakit kejiwaannya,” beber Agus.

Namun jika pun ada yang mengalami sakit karena gagal menjadi anggota legislatif, psikiater Sulsel itu mengimbau anggota keluarga untuk terus mendampingi dan harus datang melakukan konsultasi.

Dari sana, kata Agus, akan dilihat seberapa berat gangguan kejiwaan yang dialami caleg kalah di Pileg 2024 tersebut. Adapun tahapan gangguan kejiwaan tersebut diawali dengan kecemasan, khawatir berlebih yang berakibat pada susah tidur atau insomnia, dan selanjutnya banyak pikiran hingga semakin lama hilang semangat, lalu akhirnya depresi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya