SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasangan cemburuan dan posesif. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Apakah kamu ngerasa pasangan kamu cemburuan dan posesif? Kenali dulu sifat tersebut.

Dalam sebuah hubungan, bukan tidak mungkin salah satu dari pasangan ada yang cenderung lebih doyan cemburuan dan mengekang. Awalnya mungkin terkesan lucu dan bikin senang karena diperhatikan. Namun, kalau terlalu sering, mungkin ini dapat berkembang ke arah yang negatif.

Promosi BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Melalui Platform Digital

 

Ciri-ciri Pacar Cemburuan dan Posesif

 

  • Menghubungi nonstop karena selalu ingin tahu kondisimu.
  • Sering marah-marah meskipun hanya karena hal sepele.
  • Sangat cemburu jika kamu berteman dengan orang lain.
  • Terlalu mengatur penampilan atau keseharian kamu.

 

Dalam sebuah hubungan asmara, rasa cemburu yang tidak sehat dan berlebihan bisa membuat salah satu pihak jadi risih dan tidak nyaman. Terutama jika pacar posesif berubah jadi agresif, maka hubungan bisa berubah makin toxic.

Jika kamu sudah merasa sangat tidak nyaman, dan ketidakwajaran ini juga dirasakan oleh orang-orang disekitarmu, sudah saatnya kamu tahu cara menyikapi pacar yang posesif, seperti dikutip dari Close Up:

 

Cara Menyikapi Pacar Posesif

Suarakan masalah dan cari tahu penyebabnya

Namanya juga hubungan pacaran, pasti perlu komunikasi secara terbuka, kan? Kalau pacar cemburuan dan posesif, coba beritahukan secara lembut. Tujuannya bukan untuk mengeluh, tapi mencari tahu apa penyebab yang membuat pacar menjadi posesif.

Umumnya ada beberapa penyebab pacar cemburuan dan posesif, yaitu masa lalu yang traumatis dengan mantan atau latar belakang hubungan orang tua yang kurang harmonis. Semua pengalaman buruk bisa memicu seseorang jadi pacar yang posesif.

Saat berkomunikasi, usahakan berdiskusi secara terbuka seperti teman. Tetap posisikan dirimu untuk mencoba mengerti dan tidak menghakimi.

 

Jelaskan dari sisimu sebagai pacarnya

Setelah mengetahui alasan mengapa pacar cemburuan dan posesif, pasti kamu harus utarakan mengapa kamu tidak nyaman dengan sikapnya. Jangan terkesan menuntut atau memancing perseteruan yang malah tak kunjung habis. Sebaiknya terus terang dengan menggunakan nada yang netral dan jelaskan apa yang kamu rasakan.

Untuk membantu agar pacar paham, beri contoh beberapa hal yang pernah dilakukan olehnya, misalnya melarang bepergian atau menghalangi keperluanmu dan sebagainya. Menjelaskan dengan contoh akan membuat pacar yang posesif dapat melihat dari perspektif kamu tanpa merasa tersudut.

Jika perlu, tulis secara spesifik masalah-masalah yang mengganggu supaya bisa dibicarakan secara jelas.

 

Tidak perlu bertengkar

Mungkin dalam membicarakan ini, nada bicara yang digunakan bisa naik turun dan membuat suasana makin runyam. Untuk menghadapi pacar yang posesif, dibutuhkan kesabaran dan ketenangan pikiran supaya kalian berdua juga santai dalam berdiskusi.

Klarifikasi dulu bahwa percakapan ini bukan untuk menghakimi dirinya, tetapi lebih untuk membahas persoalan secara dewasa. Buat peraturan seperti: harus berbicara dengan intonasi suara yang netral, tidak boleh saling menyerang, tidak menggunakan kata-kata kasar dan sebagainya. Ini supaya sang pacar bisa mengurangi sikap defensifnya dan mau membuka diri lebih jauh.

 

Mulai cari solusi bersama

Tujuan berkomunikasi dan diskusi sejak awal memang untuk mencari solusi bersama. Setelah kamu dan pacar bisa saling memahami kekhawatiran dan keinginan masing-masing, lalu kalian mencapai satu persetujuan bersama, saatnya dijalankan.

Misalnya, buat persetujuan kalau dia akan belajar lebih mempercayaimu dan tidak melarangmu melakukan hal-hal yang tergolong normal dan biasa saja.

Buat beberapa batasan yang bisa memperbaiki sifat pacar posesif, hingga kalian berdua sepakat untuk menjalaninya.

 

Atur Batasan untuk Diri Sendiri

Pahami kalau pacar posesif butuh waktu untuk berubah. Jadi, dari batasan atau kesepakatan yang sudah kalian capai bersama, coba lihat apakah si pacar sudah mulai berubah sedikit demi sedikit. Jangan langsung geram jika sesekali dia masih saja cemburu berlebihan. Berikan waktu dan lihat apakah dia memang niat untuk serius mempertahankanmu.



Namun, ingat, kesabaran kamu juga ada batasnya lho. Lagi pula, status kamu adalah seorang pacar dan bukan psikolog/terapis untuknya. Jika kamu terus berkompromi dan berharap dia akan berubah, tanpa ada tanda-tanda membaik, ini malah akan membuatmu merasa lelah secara emosional dan tidak bahagia.

 

Tetap lancarkan self-love

Tidak jarang, perlakuan pacar yang posesif membuat kita jadi cenderung nggak pede dan malah tertekan. Pacar yang posesif memang dapat menghalangi ruang gerakmu, dan membuatmu bergantung pada dirinya dari waktu ke waktu. Setiap kritik, larangan, dan kata-kata negatif juga bisa membuat dirimu merasa ragu, tersakiti, bahkan sedih.

Nah, ini tentunya bukan hal yang baik buat kamu yang ingin terus produktif dan mengejar versi terbaik dirimu. Tetap tahu cara prioritaskan self-care dan self-love biar kamu tetap percaya diri. Pastikan kamu terus mendahulukan kesehatan mentalmu daripada hubungan yang melelahkan dengan sang pacar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya