Lifestyle
Selasa, 24 Juli 2012 - 08:51 WIB

Dedikasi untuk Kota Solo

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Riza Agustine Chandraningrum (FOTO: Istimewa)

Riza Agustine Chandraningrum (FOTO: Istimewa)

Banyaknya event internasional otomatis menambah citra positif kota Solo di mata Indonesia dan dunia. Acara seni musik dan olah raga berhasil diselenggarakan dalam skala internasional. Citra positif Kota Solo pun terkerek. Keberhasilan itu tidak lepas dari dedikasi LO.

Advertisement

Peran Frans Indra Yulianto, mahasiswa D3 Sastra Inggris FSSR UNS dan kawan-kawan tidak bisa dipandang sebelah mata. Merekalah yang terlibat langsung mendampingi para delegasi. Frans telah bekerja sebagai LO di berbagai event seperti ASEAN Para Games (APG), Solo International Performance Art (SIPA), Kretakencana Worldmusic Festival (KWF) hingga Islamic Financial Inclusion Summit (IFIS).

Dalam menjalankan tugas Frans berusaha melakukan dengan sempurna dan melayani delegasi secara maksimal. Frans mengaku pernah mengampu sebagai technical delegate dari salah satu negara peserta APG yang menuntut segalanya berjalan sempurna. Risiko berat pun harus ditanggung oleh LO. “Semisal melakukan kesalahan, pasti LO langsung jadi amukan massa”, ungkap Frans saat ditemui di Diamond Convention Center.

Ada kesan tersendiri ketika LO berhasil mendampingi delegasi yang mampu tampil maksimal. Penikmat musik dan penikmat seni dapat terpuaskan oleh delegasi merupakan hal yang luar biasa bagi LO. “Ketika penikmat musik dan penikmat seni itu terpuaskan dengan penampilan dari delegasi yang saya ampu itu merupakan hal yang luar biasa untuk jadi seorang LO,” terang Frans.

Advertisement

Mahasiswa lain yang juga telah merasakan manis getirnya menjadi LO adalah Riza Agustina. Mahasiswi Sastra Inggris UNS ini dia juga telah bekerja sebagai LO di berbagai event seperti APG, SIPA, Fashion Show Ana Afandi, Temu Karya Taman Budaya Indonesia, Borobudur Travel Mark 2011 dan Women International Conference. Banyaknya pengalaman bukan berarti tak ada hambatan dan tekanan. “Tekanan itu pasti ada”, ungkapnya.

Menurut mahasiswa yang tinggal di Fajar Indah ini LO harus mampu berusaha menguasai komunikasi, sebab kalau satu komunikasi tidak jalan dampaknya akan merembet ke yang lain.

Riza mengaku keaktifannya menjadi LO membuatnya jarang bertemu orang tua. Sebab menjadi LO harus siaga 24 jam. Akan tetapi dia yakin hal yang dilakukan dengan usaha sungguh-sungguh akan membuahkan hasil. Pengalaman dan jaringan pasti akan di dapatkan. Di tambah bisa menangani event di kota Solo, bisa memperkenalkan kota Solo, membanggakan kota Solo adalah sebuah dedikasi yang memberikan kebanggaan luar biasa untuk kota Solo. “Diharapkan dari banyaknya event di Solo, Solo bisa lebih dikenal sama Indonesia, dikenal di mata Internasional”, tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Dedikasi Kota Solo Untuk
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif