SOLOPOS.COM - Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Kasih Ibu Solo Dikahayu Alifia A. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Infeksi dengue atau sering disebut demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Terdapat empat serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, serta DEN-4.

Infeksi dengue ditularkan oleh nyamuk betina Ae. Aegypti juga Ae. Albopictus. Menurut Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Dengue Anak dan Remaja 2022, insidens infeksi dengue meningkat drastis secara global. Dipekirakan 390 (284-528) juta orang setiap tahunnya mulai asimtomatis (tidak bergejala) sampai 96 (67-136) juta di antaranya bermanifestasi klinis. Khusus pada dua dekade terakhir terjadi peningkatan kasus hingga delapan kali lipat.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Kasih Ibu Solo Dikahayu Alifia A. mengatakan kejadian infeksi dengue lebih tinggi pada anak dibandingkan dengan dewasa. Persentase yang memerlukan perawatan rumah sakit lebih tinggi pada anak Asia dibandingkan dengan ras lainnya.

Menurutnya, kasus infeksi dengue di Indonesia pada 2019 meningkat menjadi 138.127 dibanding 2018 yang berjumlah 65.602 kasus. Pada  2017, tercatat 59.047 kasus demam berdarah dengue dan kematian terkait DBD tersebut sebanyak 444 atau insiden DBS 22.55 per 100.000/tahun.

Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue

Menurut Dikahayu, dengue adalah infeksi dengan manifestasi kompleks dengan masa inkubasi 4-10 hari,. Infeksi dengue memiliki tiga fase dalam perjalanan penyakitnya yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Fase demam ditandai dengan demam yang mendadak tinggi, terus menerus , disertai nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada kulit, khususnya kulit wajah (flushing).

Gejala lain seperti nafsu makan berkurang, mual, dan muntah sering ditemukan. Pada fase ini sulit dibedakan dengan penyakit bukan dengue, maupun antara penyakit dengue berat dan yang tidak berat.

Bila diperiksa laboratorium darah, biasanya ada penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan pada awal jumlah trombosit dan nilai hematokrit (kekentalan darah) sering kali masih dalam batas normal. Fase ini biasanya berlangsung selama 2–7 hari.

Fase kritis biasanya terjadi paling sering pada hari ke 4–6 (dapat terjadi lebih awal pada hari ke-3 atau lebih lambat pada hari ke–7) sejak dari mulai sakit demam. Pada fase ini terjadi peningkatan permeabilitas pembulu darah kapiler sehingga akan terjadi perembesan plasma (plasma leakage) sehingga darah menjadi kental.

Apabila tidak mendapat terapi cairan yang memadai, dapat menyebabkan syok sampai kematian. Sering disertai tanda bahaya berupa muntah yang terus menerus, nyeri perut, perdarahan pada kulit, dari hidung, gusi, sampai terjadi muntah darah dan buang air besar berdarah. Pada fase ini juga dapat ditemukan badan dingin (terutama pada ujung lengan dan kaki) sebagai tanda syok, tampak lemas, bahkan terjadi penurunan kesadaran.

Pada pemeriksaan darah dapat ditemukan penurunan jumlah trombosit yang disertai peningkatan nilai hematokrit yang nyata. Fase ini terjadi pada saat suhu tubuh mulai mengalami penurunan sampai mendekati batas normal (defervescence).

Hal ini yang sering menyebabkan terlambatnya orang berobat, karena menganggap bila suhu tubuh mulai turun berarti penyakit akan mengalami penyembuhan. Pada pasien yang tidak mengalami peningkatan permeabilitas kapiler akan menunjukkan perbaikan klinis menuju kesembuhan.

Fase pemulihan biasanya berlangsung dalam waktu 48–72 jam yang ditandai oleh perbaikan keadaan umum, nafsu makan pulih, anak tampak lebih ceria, dan pengeluaran air kemih (diuresis) cukup atau lebih banyak dari biasanya. Pada pemeriksaan laboratorium darah nilai hematokrit akan mengalami penurunan sampai stabil dalam rentang normal dan disertai peningkatan jumlah trombosit secara cepat menuju nilai normal.

Pengobatan Infeksi Dengue

Sampai saat ini belum ada obat (anti virus) yang spesifik untuk penyakit ini. Pengobatan yang utama adalah mempertahankan keseimbangan cairan dengan pemberian cairan yang cukup, tidak kurang maupun berlebihan.

Jenis, jumlah, dan cara pemberian berdasar atas fase penyakit, keadaan klinis, dan atas panduan nilai hematokrit. Apabila tidak ada muntah dan masih mau minum, pada fase demam masih boleh dirawat di rumah dengan pemberian cairan/minum dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

Pengobatan lain berupa simtomatik khususnya pemberian obat antipiretik (penurun demam). Obat yang direkomendasikan adalah obat yang mengandung parasetamol, sedangkan asetosal dilarang penggunaannya dan ibuprofen tidak direkomendasikan. Keberhasilan pengobatan sangat dipengaruhi oleh diagnosis dini dan pemantauan keadaan klinis serta  pemberian cairan yang tepat.

Pencegahan Infeksi Dengue

Saat ini, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu: Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, tempat minum burung, vas bunga, dan lain-lain sekurang-kurangnya tujuh hari sekali.

Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, toren air, dan sebagainya. Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk atau kalau tidak memungkinkan dibuang dengan cara menguburnya.

Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seprti menggunakan kelambu saat tidur, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah, mengoleskan obat anti nyamuk (repellent) pada daerah kulit terbuka, kecuali muka, menggunakan obat nyamuk atau antinyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, serta memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk dan lain-lain.

Vaksin Dengue

Saat ini sudah tersedia vaksin dengue, menurut  rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2023. Vaksin dengue sudah bisa diberikan untuk anak mulai usia 6 tahun sebanyak dua dosis dengan interval pemberian selama 3 bulan.

Vaksin dengue tetap dapat diberikan walaupun anak sudah pernah mengalami infeksi dengue. Mengapa? Hal ini dikarenakan pada saat anak terinfeksi dengue, hampir tidak mungkin anak tersebut terinfeksi empat serotipe virus sekaligus.

Biasanya anak hanya terkena satu serotipe virus saja pada satu kali infeksi. Dengan pemberian vaksin dengue yang mengandung empat serotipe, anak yang sudah terinfeksi akan tetap membentuk kekebalan terhadap serotipe lain yang belum menginfeksi anak tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya