SOLOPOS.COM - Penyanyi Lewis Capaldi salah satu pengidap sindrom tourette. (Instagram @lewiscapaldi)

Solopos.com, SOLO-Sindrom Tourette seperti dialami Lewis Capaldi adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi otak dan saraf. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Dalam cuplikan video yang viral sejak 25 Februari lalu, tampak Sindrom Tourette yang dialami Lewis Capaldi kambuh di tengah konser. Sang penyanyi pun mengakui bahwa dirinya sering mengalami hal serupa di panggung.

Promosi Top! BRI Masuk Daftar 20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024

“Helo, Lewis di sini. Saya sudah melihat video yang beredar dan kalian melihat saya sedikit berkedut. Saya melakukan hal ini cukup sering dan sepertinya terlihat tidak nyaman. Ya, saya punya (Sindrom) Tourette jadi saya melakukan hal itu sering di panggung,” kata penyanyi lagu Someone You Loved ini melalui akun TikToknya @lewiscapaldi, beberapa waktu lalu.

Sindrom ini menyebabkan seseorang membuat gerakan atau suara tiba-tiba yang disebut tics.  Setelah mengetahui Sindrom Tourette, ketahui pula bahwa tics adalah gerakan yang tidak disengaja, jadi seseorang tidak dapat mengontrol atau mencegahnya. Tics motorik ditandai dengan gerakan tubuh, seperti mengangkat bahu. Tics vokal ditandai dengan suara, seperti membersihkan tenggorokan. Tics motorik cenderung berkembang sebelum tics vokal.

Penyebab pasti Sindrom Tourette belum diketahui, tetapi dugaan kuat mengarah pada kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Diduga pula ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin berperan dalam terjadinya Sindrom Tourette.

Dikutip dari halodoc.com pada Rabu (1/3/2023), faktor risiko untuk Sindrom Tourette adalah:

– Riwayat Keluarga. Memiliki riwayat keluarga sindrom Tourette atau gangguan tic lainnya dapat meningkatkan risiko mengembangkan sindrom Tourette.
– Jenis Kelamin. Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan sindrom Tourette.

Gejala Sindrom Tourette

Gejala utama sindrom Tourette adalah tics, yaitu gerakan atau vokalisasi yang mendadak dan berulang-ulang. Gejala bervariasi dari ringan hingga berat dan memengaruhi kualitas hidup pengidap.

Tics diklasifikasikan menjadi tics sederhana dan tics kompleks. Tics yang sederhana melibatkan sedikit kelompok otot, sedangkan tics kompleks melibatkan banyak kelompok otot. Tics motorik biasanya muncul lebih dulu dari tics vocal.

Pada tics sederhana, gejala motorik yang sering ditemukan adalah kedipan mata, sentakan kepala, mengangkat bahu, pandangan mata yang beralih, kedutan hidung, gerakan mulut yang aneh. Sementara gejala vocal yang umum adalah mengerang, batuk, berdeham, dan menggonggong.

Pada tics kompleks, gejala motorik yang sering ditemukan adalah menyentuh dan mengendus barang, gerakan yang berulang, melangkah dengan pola tertentu, gerakan senonoh, membungkuk atau memutar badan, dan melompat-lompat.

Sementara itu, mengulang kata-kata orang lain, menggunakan kata-kata kasar, dan mengumpat menjadi gejala vocal yang mudah untuk diperhatikan dari pengidap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya