Solopos.com, SOLO — Banyak yang menganggap wanita yang memiliki bulu banyak di tubuhnya, termasuk bagian tangan artinya mempunyai libido tinggi. Hal ini pun menuai pertanyaan dari publik, benarkah demikian?
Banyak yang mengaitkan antara perempuan berbulu banyak di tangan maupun kaki mempunyai libodo yang tinggi. Bahkan, ada pula yang menyebut wanita berbulu juga kuat diranjang ketika berhubungan intim.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Anggapan-anggapan tersebut muncul karena bulu-bulu yang tumbuh di tangan maupun kaki identik dengan laki-laki, sedangkan laki-laki cenderung memiliki gairah seksual yang terbilang lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Lalu, apakah benar arti wanita punya banyak bulu di tangan adalah memiliki libido tinggi?
Diulas Solopos.com sebelumnya, sebuah penelitian yang dilakukan Ricardo Azziz dari Georgia Health Science University, adanya bulu halus di bagian tertentu menunjukkan produksi hormon androgen yang berlebihan. Dalam kondisi normal, hormon tersebut lebih dominan pada laki dibandingkan pada perempuan.
Berdasarkan informasi yang diulas di laman Hellosehat.com, hormon androgen pada wanita, seperti hormon testosteron, diproduksi secara alami di kelenjar adrenal.
Selain berdampak pada fungsi libido (gairah seksual) dan sikap agresif, testosteron juga memengaruhi pertumbuhan rambut halus pada kelamin, perkembangan otot, endapan lemak di sekitar pinggang, dan fungsi otak. Dalam penelitian disebutkan pula wanita sehat dengan testosteron tinggi cenderung memiliki minat yang lebih besar untuk masturbasi dibandingkan ketika bercinta dengan pasangannya.
Hal ini berarti wanita yang berbulu lebat akibat tingginya kadar testosteron mungkin saja memiliki gairah yang lebih tinggi.
Meski dianggap memiliki libido tinggi, arti wanita yang mempunyai banyak bulu di tubuhnya, termasuk tangan menandakan suatu kondisi medis yang disebut hirsutisme, salah satu gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS).
PCOS merupakan suatu gangguan keseimbangan hormon pada wanita. PCOS membuat ovarium memproduksi hormon androgen dalam jumlah berlebih. Kira-kira 10% populasi wanita yang berbulu lebat mengalami kondisi ini.