SOLOPOS.COM - Ilustrasi listrik padam. (Freepik.com)
Solopos.com, SOLO — Mati lampu atau listrik merupakan hal yang mengesalkan, namun Rasulullah SAW mengajarkan doa saat hal tersebut terjadi.
Momen mati lampu atau listrik bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan dialami siapa saja. Tentunya hal tersebut bikin kesal masayrakat karena bisa menganggu aktivitas sehari-hari.
Mengutip kisah Nabi di situs resmi Nahdlatul Ulama (NU online), Rasulullah SAW tetap tenang ketika mengalami lampu di rumah padam. Ketika itu, Rasulullah sedang berdua dengan istrinya, Sayyidah ‘Aisyah ra. Saat mereka sedang bercengkrama, tiba-tiba lampu rumah pada seketika dan menjadi gelap.
Saat mengalami mati lampu, dengan tenang Rasulullah mengucapkan doa sebagai berikut.
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji‘uun.
Artinya: Sesungguhnya kita semua adalah kepunyaan Allah, dan hanya kepada-Nyalah kita semua kembali.
Mendengar ucapan atau doa saat mati lampu dari Nabi itu, Aisyah meminta penjelasan kepada Rasulullah.
“Sesungguh (yang mati) ini hanyalah lampu penerangan.”
Kalimat tarji’ (bacaan innalillahi) selama ini hanya diucapkan ketika terjadi musibah yang luar biasa. Seperti ketika ada saudara muslim meninggal dunia atau terjadi bencana alam yang merenggut banyak korban jiwa. Tetapi ternyata bagi Rasulullah, beliau kemudian menjelaskannya dengan berkata, “Segala sesuatu yang menyusahkan seorang mukmin maka itu adalah musibah.”
Kisah tersebut diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam beberapa literatur hadis yang juga termaktub dalam kitab Tafsir Jalalain karya Syekh Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli. Dalam kisah tersebut dapat diambil sudut pandang dan perilaku Rasulullah dalam memaknai musibah. Nabi selalu mengikut sertakan Allah dalam segala sisi kehidupan, dalam setiap perkara. Baik itu dalam hal sesederhana lampu yang padam.