SOLOPOS.COM - Espos/Sunaryo Haryo Bayu PERIKSA GIGI-Lasmi Dewi Nuraini memeriksa gigi pasien anak di Klinik Padma, Pasar Nongko,Solo, selasa(10/04)

Espos/Sunaryo Haryo Bayu PERIKSA GIGI-Lasmi Dewi Nuraini memeriksa gigi pasien anak di Klinik Padma, Pasar Nongko,Solo, selasa(10/04)

“Dokter kalau gigi anak oglek, boleh tidak dicabut sendiri atau apa harus datang ke dokter gigi,” ujar seorang walimurid KB & TK Surya Mentari Gondang, Solo, Selasa (10/4).
Pertanyaan itu langsung dijawab dokter gigi anak, drg Lasmi Dewi Nuraini Sp KGA yang saat itu hadir di sekolah itu. Menurutnya, gigi yang goyang atau oglek tidak semuanya harus ditangani dokter. Dicabut sendiri juga tidak apa-apa asal tepat, kadang malah ada gigi yang tiba-tiba tanggal sendiri.
Seusai dokter menjawab pertanyaan itu, beberapa ibu-ibu yang hadir di ruang serba guna sekolah tersebut juga tidak mau ketinggalan mengajukan pertanyaan berkaitan dengan masalah gigi khususnya pada anak seperti penyebab karang gigi.
Tanya-jawab itu berlangsung dalam acara pertemuan Forum Komunikasi Keluarga (FKK) KB & TK Surya Mentari Solo yang secara khusus menghadirkan dokter gigi anak.
Kegiatan seperti itu rutin digelar FKK bekerja sama dengan sekolah. Tujuannya, agar perhatian orangtua terhadap kesehatan lebih meningkatkan terutama bagi anak-anak serta pengetahuan tentang penyebab dan manfaat kesehatan gigi anak bertambah.
Tidak hanya orangtua, seluruh siswa TK & KB Surya Mentari juga dikenalkan sedini mungkin dengan dokter gigi melalui pemeriksaan gigi rutin.
“Ketika masuk sekolah pun kami mengajak anak-anak ramah dengan dokter, mereka diperiksa untuk mengetahui riwayat kesehatannya termasuk gigi.
Hasilnya, sekarang anak-anak tidak lagi takut diperiksa dokter gigi,” terang Kepala Sekolah KB & TK Surya Mentari, Khidmaty El Yaum, bercerita kepada Espos, Selasa (10/4).
El Yaum mengatakan kesehatan gigi pada anak wajib diperhatikan karena gigi merupakan bagian dari tumbuh kembang anak. Pengetahuan yang minim dan penanganan masalah yang tidak tempat bisa membahayakan gigi seperti bisa menyerang syaraf mata dan menyebabkan sakit serta pusing.
Seperti halnya TK & KB Surya Mentari, sekolah swasta lain di Solo juga mulai mendekatkan anak pada dokter gigi.
Di sekolah negeri pun, pemeriksaan gigi pada anak sudah berjalan melalui program usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) yang ditangani puskesmas. Program tersebut menurut drg Chritine Sp Perio sangat bagus
karena di sanalah anak dikenalkan dengan masalah kesehatan gigi seperti diajarkan cara memegang sikat, menggosok gigi, kumur-kumur menggunakan fluoride.
“UKGS program yang bagus agar anak tidak takut ke dokter gigi. Untuk sekolah swasta diharapkan juga melakukan program serupa, bisa bekerja sama dengan puskesmas setempat tapi biasanya mereka sudah punya klinik gigi sendiri,” ujarnya ditemui Espos, Senin (9/4).
Lewat program UKS pula anak-anak diajarkan untuk rajin menggosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur. Dia mengatakan meskipun terkesan sepele namun orangtua sebaiknya mengajarkan cara menggosok gigi yang baik pada anak dengan gosok gigi bersama di depan kaca dan berdiri sejajar.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya