SOLOPOS.COM - Ilustrasi salat. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Tata cara salat sunah witir wajib Anda ketahui lantaran ibadah satu ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya sebagai penyempurna bagi ibadah wajib lainnya.

Salat witir identik dengan Ramadan dan dilakukan seusai salat tarawih. Padahal salat sunah satu ini tidak hanya dilakukan di bulan suci Ramadan saja. Adapun waktu melakukan salat witir adalah setelah isya hingga terbitnya fajar shadiq, batas akhir malam dengan permukaan pagi.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Namun, jika waktu salat isya sudah masuk tapi seseorang belum melaksanakannya, maka ia tidak dianjurkan melakukan salat sunah witir sebab kesunahan salat witir dimulai setelah melaksanakan shalat isya.

Lalu, bagaimana tata cara witir?

Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), secara umum salat witir dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil. Umat muslim boleh melakukan salat witir sesuai dengan keinginannya asalkan ganjil.

“(Salat) witir adalah hak bagi semua umat Islam, maka barang siapa yang suka untuk melakukan witir dengan lima rakaat, maka lakukanlah. Barang siapa yang suka melakukan witir dengan tiga rakaat, maka lakukanlah. Dan, barang siapa yang yang suka melakukan shalat witir dengan satu rakaat, maka lakukanlah.” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Dalam tata cara salat witir, ada bacaan surat ketika melakukan salat sunah tersebut, berikut ini ketentuannya.

  1. Jika salatnya satu rakaat maka bacaan surat yang dianjurkan adalah membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas setelah membaca surat al-Fatihah.
  2. Jika salatnya tiga rakaat maka bacaan surat yang dianjurkan adalah membaca surat al-A’la pada rakaat pertama, membaca surat Al-Kafirun pada rakaat kedua, dan membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas pada rakaat yang ketiga.
  3. Jika salatnya melebihi tiga rakaat maka disunahkan membaca surat Al-Qadr di setiap awal rakaat, dan membaca surat al-Kafirun pada rakaat yang kedua. Kesunahan ini terus berlanjut mulai dari rakaat pertama sampai pada rakaat kedelapan. Sedangkan bacaan surat pada rakaat kesembilan mengikuti bacaan yang telah dijelaskan pada poin 2, yaitu membaca surat al-A’la pada rakaat kesembilan, membaca surat al-Kafirun pada rakaat kesepuluh, dan membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas pada rakaat kesebelas.

Dalam praktik pelaksanaannya, salat witir bisa dilakukan dengan dua opsi apabila jumlah rakaat yang dilakukan melebihi dari satu rakaat, berikut ini tata caranya.

  • Boleh menyambung (washal), yaitu menggabungkan rakaat terakhir dengan rakaat sebelumnya. Contoh: melakukan shalat witir sebelas rakaat dengan satu kali takbiratul ihram dan satu salam.
  • Boleh dilakukan secara terpisah (fashal), yaitu memisah rakaat sebelumnya dengan rakaat sesudahnya. Contoh: melakukan shalat witir 10 rakaat dengan satu salam lalu ditambah satu rakaat dengan satu salam, atau bisa juga dilakukan dengan satu salam pada tiap dua rakaat. Cara yang kedua ini lebih utama daripada cara yang pertama.

Adapun niat salat witir adalah sebagai berikut.

Ushallii sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’aalaa.

Artinya: Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.

Ushallii sunnatan minal witri rak’ataini lillahi ta’aalaa.

Artinya: Aku niat shalat sunnah witir dua rakaat karena Allah ta’ala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya