SOLOPOS.COM - Model mengenakan busana koleksi terbaru desainer Rory Wardhana di lobi The Sunan Hotel Solo, Rabu (27/11/2013). Peragaan busana yang bertajuk Infinitea Afternoon Show tersebut menampilkan 11 koleksi bertema Alluring Tradition. (Maulana S/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Desainer yang konsisten mengangkat wastra Nusantara, Rory Wardhana, kembali menampilkan 11 koleksi teranyarnya pada gelaran Infinitea Afternoon Show di lobi The Sunan Hotel Solo, Rabu (27/11/2013) petang. Mengusung tema Alluring Tradition, Rory membangkitkan kembali gaya berbusana yang sempat menjadi tren di era 1970-an.

Alih-alih tampil kuno, di tangan Rory Wardhana kain batik dan tenun yang bergaya klasik ini berganti wajah menjadi busana yang modern dan edgy. Sepatu bersol tebal, ikat pinggang lebar, gaya busana bervolume kembali dihadirkan dalam rancangan teranyarnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pada sekuen perdana, gaun batik bermotif parang dibuat dalam potongan mini dengan detail volume di bagian bawah. Tiga mini dress ini tampil kasual dengan batik bermaterial katun. Untuk menegaskan nuansa 1970-an, Rory sengaja menambahkan ikat pinggang tebal beraneka rupa ke dalam rancangannya.

Dalam peragaan busana yang dikemas bersama acara minum teh premium Twinings dan camilan racikan chef ternama ini, Rory turut menampilkan tiga koleksi yang ditujukan untuk kaum adam.

Rory menghadirkan blazer dengan warna-warni berani seperti oranye, hijau, dan ungu.

Dengan material kain tenun yang dikombinasikan dengan sarung bermotif kotak-kotak, nuansa 1970-an makin edgy dengan aksesori topi fedora, kacamata lebar, dan kalung etnik besar khas Nusantara.

Sebagai koleksi masterpiece-nya, Rory menampilkan sekuen Batik Glamor bernuansa romantis. Kombinasi kain batik, beledu, dan lace asal Perancis tampil selaras dengan gaya khas 1970-an. Salah satu koleksinya  menampilkan gaun batik panjang bermotif parang kembang yang dikombinasikan dengan kemben berbahan lace asal Perancis. Sebagai pelengkap rancangan ini, Rory menambahkan cape berbahan lace asal Perancis yang ditaburi payet.

Desainer Rory Wardhana mengutarakan gaya busana 1970-an bakal menjadi tren pada 2014 mendatang. “Saya mendapatkan ide dari kiblat mode dunia, Perancis. 1970’s style sudah mulai marak di sana,” terang Rory saat berbincang dengan wartawan di sela pergelaran busana.

Public Relation Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, mengatakan gelaran yang baru kali pertama digelar ini merupakan terobosan baru yang mengombinasikan fashion dengan tea party. “Acara ini terinspirasi dari tradisi minum teh yang dilengkapi dengan acara bersosialisasi. Untuk menyemarakkan ajang sosialisasi ini, digelar fashion show dari desainer ternama Kota Solo,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya