Lifestyle
Minggu, 10 Agustus 2014 - 01:30 WIB

FENOMENA JILBOOBS : Ini Komentar Jilboobs di Mata Netizen...

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Akun Twitter Jilboobs kian marak (twitter.com)

Solopos.com, SOLO –Jilboobs jadi fenomena terpopuler pekan ini. Istilah yang merujuk pada perempuan yang mengenakan jilbab seksi ini ternyata sudah muncul beberapa bulan sebelum booming di media nasional.

Fenomena ini barangkali mirip dengan kemunculan gadis cabe-cabean. Seolah mengamini pernyataan ini sejumlah akun juga membahas persamaan keduanya. Bahkan ada yang menyebut, cirinya sama, hanya berevolusi saja agar terlihat lebih Islami.

Advertisement

Seperti kicauan netizen bernama Sarah Adelia Noor via akun @SarahBandidos, Jumat (8/8/2014). “Baru ribut sekarang, jilboobs itu cabe-cabean, tapi pakai kedok Islam, ya,” katanya.

Akun lain mengungkap hal serupa. ?”Cabe cabean nya org yg make kerudung itu namanya jilboobs wkwkwk -_-,” @arfsptr.

Advertisement

Akun lain mengungkap hal serupa. ?”Cabe cabean nya org yg make kerudung itu namanya jilboobs wkwkwk -_-,” @arfsptr.

Jilboobs adalah cabe-cabean yang baru tobat. Ingin terlihat lebih islami,” @dewahoya.

”JILBOOBS!!! WOOOOOGH!!!! CABE CABEAN VERSI JILBAB!!” kata ?@khamalagi.

Advertisement

““Jilboobs” Istilah Untuk Melecehkan Wanita Berjilbab Jilbab telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan bagi umat Islam, baik dari segi nilai religius maupun fungsi sebagai penutup aurat bagi Muslimah,” ungkapnya dalam video singkat di Youtube, Rabu (6/8/2014).

Fenomena jilboobs membuat Imam besar Masjid Istiqlal Musthofa Ali Yakub memberikan pandangannya. Menurutnya, agar tidak termasuk dalam kategori jilboobs ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

“Seharusnya mereka yang berjilbab mengikuti syariah dan bukan malah untuk main-main untuk fashion saja.”

Advertisement

“Sepertinya jilbab merupakan budaya, yang penting untuk jilbab itu 4T: tempat tutup aurat, tidak transparan, tidak tembus pandang, dan tidak menyerupai lawan jenis,” jelas Musthofa, di Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Apapun bentuk kerudungnya jilbab atau hijab yang dipakai diserahkan kepada perempuan yang memakainya.

“Penting, jangan sampai melewati apa yang dia sebut 4T itu. Adapun bentuk jilbab kerudung terserah seperti apa, asalkan 4T,” tambahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif