SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak demam. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Apa itu flu tomat yang kali pertama terdeteksi di India? Sebagaimana diketahui pakar medis di India sedang berjuang melawan penyebaran virus lain di negara itu. Menurut sebuah studi Lancet yang terungkap pada Sabtu (20/8/2022), India telah mencatat sebanyak 82 kasus penyakit ini sejak kali pertama dilaporkan di Kerala pada 6 Mei 2022.

Menurut penelitian, penyakit menular umum yang menargetkan sebagian besar anak-anak berusia satu hingga lima tahun dan orang dewasa dengan gangguan kekebalan juga bisa menjadi varian baru penyakit tangan, kaki, dan mulut. Beberapa studi kasus bahkan menunjukkan penyakit tangan, kaki, dan mulut pada orang dewasa yang imunokompeten, kata penelitian tersebut.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Apa itu flu tomat? Apakah ada kaitannya dengan Covid-19? Simak ulasannya di info sehat kali ini. Studi tersebut mengatakan virus flu tomat menunjukkan gejala yang mirip dengan Covid-19 tetapi virus tersebut tidak terkait dengan SARS-CoV-2. Alih-alih infeksi virus, flu tomat bisa menjadi efek lanjutan dari chikungunya atau demam berdarah pada anak-anak.

Baca Juga: Flu Tomat Terdeteksi di India, Para Ahli Minta Waspada

Terkait penamaan yang mirip dengan nama buah tomat, ternyata ada alasannya. Hal ini berdasarkan erupsi lepuh merah dan nyeri di sekujur tubuh yang berangsur-angsur membesar hingga seukuran tomat.

Setelah tahu flu tomat itu apa, ketahui pula gejala utamanya yaitu mirip dengan chikungunya, yang meliputi demam tinggi, ruam, dan nyeri hebat pada persendian. Beberapa gejalanya seperti pegal-pegal, demam dan kelelahan mirip dengan yang dialami pasien Covid-19. Gejala lain termasuk pembengkakan sendi, mual, diare, dehidrasi, nyeri sendi dan demam tinggi. Dalam beberapa kasus, pasien juga melaporkan perkembangan ruam pada kulit mereka.

Baca Juga: Virus Cacar Monyet Masuk Indonesia, Epidemiolog: Kemungkinan Kecil Jadi Pandemi

Dikutip dari indiantoday.com, Minggu (21/8/2022), studi tersebut menambahkan bahwa gejala lebih lanjut termasuk kelelahan, mual, muntah, diare, demam, dehidrasi, pembengkakan sendi, nyeri tubuh, dan gejala seperti influenza umum, yang mirip dengan yang dimanifestasikan pada demam berdarah.

Pasien yang menunjukkan gejala yang tercantum harus melalui tes molekuler dan serologis untuk diagnosis demam berdarah, chikungunya, virus zika, virus varicella-zoster, dan herpes. Setelah infeksi virus ini disingkirkan, kontraksi virus tomat dikonfirmasi.

Baca Juga: Virus Cacar Monyet Masuk Indonesia, Waspadai Cara Penularannya

SEtelah tahu apa itu flu tomat, ketahui pula bagaimana cara pengobatannya. Pengobatan penyakit ini mirip dengan pengobatan chikungunya, demam berdarah dan penyakit tangan, kaki, dan mulut. Pasien disarankan untuk mengisolasi, istirahat, banyak cairan, dan spons air panas untuk menghilangkan iritasi dan ruam.

“Terapi suportif parasetamol untuk demam dan sakit badan dan pengobatan simtomatik lainnya diperlukan,”  kata penelitian tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya