Lifestyle
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 09:21 WIB

Gejala Gagal Ginjal Akut dari Waktu ke Waktu Menurut Dokter Anak, Cek Bun!

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gagal ginjal akut pada anak. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Kasus gagal ginjal akut pada anak baru-baru ini membuat khawatir orang tua. Penyakit yang memiliki gejala jumlah urine berkurang ini telah menyerang 241 anak, dengan angka kematian 133 pasien di Indonesia.

Kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, kasus ini meningkat drastis dari Agustus 2022 dan paling tinggi terjadi pada Oktober, yakni mencapai 110 kasus.

Advertisement

Gagal ginjal akut pada anak sendiri diduga disebabkan oleh tiga senyawa cemar pada obat sirop. Adapun tiga senyawa tersebut adalah etilen glikol (EG), dietilin glikol (DEG), dan etilen glikol butil eter (EGBE).

Tentunya kasus gagal ginjal akut pada anak ini membuat orang tua mulai waspada. Meski begitu, tidak perlu panik dengan penyakit tersebut. Menurut dokter spesialis anak, Kanya Ayu Paramastri, gejala keracunan etilen glikol akan muncul secara bertahap dalam 72 jam setelah minum obat sirop yang mengandung tiga zat cemar tersebut.

Advertisement

Tentunya kasus gagal ginjal akut pada anak ini membuat orang tua mulai waspada. Meski begitu, tidak perlu panik dengan penyakit tersebut. Menurut dokter spesialis anak, Kanya Ayu Paramastri, gejala keracunan etilen glikol akan muncul secara bertahap dalam 72 jam setelah minum obat sirop yang mengandung tiga zat cemar tersebut.

Baca Juga: Dirilis Kemenkes, Ini 91 Obat yang Diminum Anak sebelum Alami Gagal Ginjal Akut

Dokter yang aktif di media sosial dengan akun Instagram @momdoc.id itu menambahkan, ada tiga tahap ketika anak mengalami keracunan etilen glikol yang bisa berimbas terhadap kesehatan ginjalnya.

Advertisement

Baca Juga: Tata Cara Berdoa agar Cepat Dikabulkan Allah SWT

Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak dari Waktu ke Waktu

  1. Tahap 1 (30 menit-1 jam)

– Fungsi saraf pusat menurun sehingga kesadaran tidak lagi maksimal, misalnya kalau diajak berbicara tidak nyambung atau tidak jelas, sakit kepala, tidak mengontrol gerakan tubuh. Terlihat jadi seperti melakukan gerakan tidak terarah.

– Peningkatan konsenstrasi zat di dalam darah, sehingga tekanan osmotiknya meningkat.

Advertisement

– Gejala saluran cerna, seperti diare dan muntah.

Baca Juga: Banting Harga! Cuma Rp99.000, Bebas Akses Konten Plus Solopos Setahun

  1. Tahap 2 (12-23 jam)

– Perubahan kadar dan keseimbangan asam basa tubuh. Darah menjadi lebih asam, biasa disebut asidosis metabolik. Diikuti napas yang ngos-ngosan, cepat, dan dalam.

Advertisement

– Gejala jantung dan pembuluh darah, seperti laju nadi cepat, kebiruan pada bibir, wajah, paru-paru bengkak karena terendam cairan, napas sesak, lama-lama jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Selain Paracetamol, Kamu Bisa Pakai Cara Ini untuk Turunkan Panas pada Anak

  1. Tahap 3 (24-72 jam)

– Ginjal mulai terserang. Muncul sakit di bagian tengah, kanan, kiri punggung belakang.

– Produksi urine berkurang atau bahkan sampai tidak ada urine sama sekali dalam 6-8 jam saat siang hari.

– Sel-sel ginjal rusak, terjadi penumpukan kristal jenis kalsium oksalat di dalam ginjal.

– Terjadilah gagal ginjal akut.

Baca Juga: Cara Cek Nama Anda Terkena BI Checking atau Tidak secara Online, Mudah Kok!

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif