Newswire / Monica Cahyaningrum / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi serangan jantung pada perempuan. (freepik)
Solopos.com, SOLO – Penyakit jantung atau kardiovaskular masih menjadi salah satu penyakit pembunuh teratas di dunia, selain kanker. Serangan jantung dapat terjadi saat aliran darah yang mengalir ke jantung tersumbat.
Hal itu terjadi ketika satu atau lebih arteri koroner tersumbat. Lama-kelamaan arteri koroner dapat menyempit karena penumpukan berbagai zat, salah satunya kolesterol.
Serangan jantung bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan tanpa sadar, orang yang mengidapnya tidak tahu kalau penyakit mematikan itu ada dalam tubuhnya, terutama wanita. Para ahli menemukan bahwa gejala serangan jantung pada wanita berbeda dengan pria.
Tips Menidurkan Bayi dengan Cepat, Hanya Perlu Waktu 2 Menit!
Tips Menidurkan Bayi dengan Cepat, Hanya Perlu Waktu 2 Menit!
Mengutip suara.com Selasa (6/10/2020), perempuan memiliki gejala lebih kompleks daripada laki-laki terkait serangan jantung. Perempuan bisa saja mengalami mual, muntah, sakit punggung, sakit rahang, keringat dingin, pucat, pusing, sesak nafas, kepala terasa ringan bahkan hingga pingsan.
Pada hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, sebanyak 515 perempuan dalam penelitian yang mengalami serangan jantung menunjukkan bahwa gejala yang paling sering terjadi pada perempuan bukan nyeri dada.
Ngos-ngosan Saat Gowes, Tanda Terkena Serangan Jantung?
Melansir dari Healthline, beberapa gejala serangan jantung pada perempuan antara lain:
1. Kelelahan yang tidak biasa dan berlangsung selama beberapa hari
2. Kelelahan parah yang terjadi secara tiba-tiba
3. Gangguan tidur
4. Rasa gelisah
5. Pusing
6. Sesak napas
7. Gangguan pencernaan atau nyeri perut seperti adanya gas
8. Nyeri punggung atas, bahu, atau tenggorokan
9. Nyeri rahang
10. Nyeri pada bagian tengah dada yang bisa menjalar ke lengan
Ingin Tubuh Sehat Saat Bekerja dari Rumah, Coba 6 Minuman Berbahan Alami Ini
Namun, pada survei yang dilakukan pada 2012 dan diterbitkan pada jurnal Circulation menunjukkan kebanyakan perempuan tidak melaporkan gejala mereka. Pada studi tersebut menyatakan bahwa hanya 65 persen perempuan yang sadar akan gejala serangan jantung dan segera menelpon bantuan medis saat mengalaminya.