Lifestyle
Rabu, 26 Juli 2023 - 09:42 WIB

Gelisah Soal Masa Depan, Kenali Quarter Life Crisis dan Cara Menghadapinya

Brand Content  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Psikolog Klinis di Klinik Utama Kasih Ibu Sehati, Hafizh Mutiara Nisa, S.Psi, M.Psi. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Quarter life crisis merupakan krisis yang terjadi akibat ketidaksiapan menghadapi masa transisi dari remaja ke dewasa.

Gelisah, khawatir dengan kehidupan di masa yang akan datang, keraguan akan kemampuan diri sendiri, dan kebingungan menentukan tujuan hidup kerap kali dialami oleh seseorang di usia 20-30 tahun.

Advertisement

Psikolog Klinis di Klinik Utama Kasih Ibu Sehati, Hafizh Mutiara Nisa, S.Psi, M.Psi, Rabu (26/7/2023), mengatakan umumnya, krisis ini dipicu oleh tekanan baik dari diri sendiri maupun lingkungan sosial.

Seseorang yang mengalami quarter life crisis akan mencemaskan banyak hal, seperti karier, percintaan, relasi dan kehidupan sosial lainnya.

Advertisement

Seseorang yang mengalami quarter life crisis akan mencemaskan banyak hal, seperti karier, percintaan, relasi dan kehidupan sosial lainnya.

Banyaknya pilihan yang ada membuat orang mengalami kebingungan dalam menentukan keputusan. Karena itulah, krisis ini membuat seseorang merasa tidak memiliki tujuan hidup atau bahkan mempertanyakan eksistensinya sebagai manusia.

Kenapa Orang Bisa Mengalami Quarter Life Crisis?

Ada beberapa kondisi yang sering memicu terjadinya quarter life crisis, antara lain:

Advertisement

4. Membandingkan diri dengan pencapaian orang lain
5. Mengalami permasalahan terkait dengan relasi percintaan
6. Kesulitan membuat keputusan pribadi yang akan mempengaruhi kehidupan jangka panjang

Apa sih Tanda-Tanda Mengalami Quarter Life Crisis?

Ada tanda-tanda yang menunjukkan seseorang mengalami quarter life crisis, di antaranya:
1. Merasa tidak mengetahui keinginan dan tujuan hidupnya
2. Merasa pencapaian di usia 20-an tidak sesuai dengan harapannya
3. Takut akan kegagalan

4. Takut tidak mampu menempatkan pilihan yang tepat untuk sebuah keputusan
5. Merasa iri dengan pencapaian orang lain.
6. Meragukan kemampuan diri sendiri

Advertisement

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Krisis ini adalah hal yang wajar dialami oleh seseorang. Akan tetapi, apabila krisis ini tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan masalah psikologis di kemudian hari. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi quarter life crisis, antara lain:

1. Belajar mencintai diri sendiri
Seseorang yang mengalami quarter life crisis seringkali lupa atau bahkan mengabaikan diri sendiri. Hal ini sebaiknya dihindari, karena akan semakin membuat kondisi menjadi tidak nyaman.

Cobalah pahami kebutuhan dirimu saat ini, misalnya ingin makan enak, bertemu teman, menulis cerita, atau berolahraga. Pahami juga bahasa cintamu, misal bahasa cintamu adalah quality time, mungkin bertemu dengan teman menjadi salah satu cara untuk melepas kepenatanmu selama ini.

Advertisement

2. Carilah teman yang mendukungmu
Seringkali saat mengalami quarter life crisis, seseorang cenderung membatasi interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Sebaiknya ketika seseorang mengalami krisis, carilah teman yang dapat membuatmu menemukan semangat baru dan membawamu ke arah yang lebih baik.

3. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Ketika mengalami quarter life crisis, melihat pencapaian orang lain membuat semakin khawatir. Tanpa disadari dengan melihat pencapaian orang lain, kita jadi membandingkan dengan pencapaian diri sendiri.

Yakinkan dirimu bahwa tiap orang punya start dan finish yang tidak sama. Cobalah untuk fokus dengan dirimu sendiri dengan memahami keinginan dan tujuan hidupmu seraya buatlah srategi untuk mencapainya.

4. Temukan potensi dan kembangkan dirimu
Salah satu cara untuk mengatasi krisis ini yakni tidak hanya dipandang dari sisi negatifnya saja, melainkan dengan cara yang positif. Cobalah untuk mengenal diri dengan melihat kekurangan sebagai sesuatu yang dapat dikembangkan.

Misal, dengan mencoba sesuatu kegiatan yang belum pernah kamu coba sebelumnya. Lakukanlah dengan sepenuh hatimu dan berikan afirmasi positif dari kegiatan yang telah kamu lakukan.

Jadi, quarter life crisis ini adalah fase yang wajar dialami oleh siapapun. Dalam menghadapi krisis ini tentunya membutuhkan persiapan mental yang kuat agar gejala-gejala krisis ini tidak semakin memburuk.

Ada beberapa cara yang disajikan di atas dapat dilakukan. Apabila mengalami kesulitan, jangan biarkan gejala krisis ini berlarut-larut. Anda dapat berkonsultasi dengan Psikolog atau dengan Psikiater untuk membantu Anda mengatasi krisis ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif