SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ada rasa iba yang tersimpan dalam hati Ahmad Firdaus, 25. Tenaga outsourcing di salah satu kantor pos di Jawa Tengah ini prihatin melihat kondisi calon penerima (reseptor) donor ginjal yang koma di sebuah rumah sakit di Surabaya lantaran terjadi penolakan ginjal.

Menurut Ahmad, tujuh tahun lalu calon reseptornya sudah pernah cangkok ginjal namun saat ini terjadi penolakan sehingga harus mencangkok ginjal yang baru.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Dia sudah tiga pekan koma. Saya tidak tega melihat dia, kalau kondisinya sudah membaik saya siap mendonorkan ginjal untuknya,” ujar Ahmad kepada Espos, Senin (30/4).  

Ahmad yang kerap beberapa kali berkunjung ke Solo untuk suatu urusan mengaku ia tidak khawatir jika ginjalnya jadi didonorkan. Menurut pemilik golongan darah A plus ini hidup dengan satu ginjal tidak akan mempengaruhi kondisi kesehatannya.

“Dari pengetahuan yang saya baca di artikel kesehatan satu ginjal cukup untuk manusia. Makanya saya berani mendonorkan ginjal, apalagi kondisi saya sehat dan keluarga tidak ada keturunan diabetes,” katanya.

Dalam kacamata medis, menurut dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS), Dr Hari Wujoso dr SpF MM, manusia dapat hidup cukup dengan satu ginjal. Karena itu, orang dalam kondisi kesehatan baik dapat mendonorkan satu ginjalnya.

“Sebenarnya manusia hanya butuh seperempat sampai setengah ginjal. Tapi Allah memberi kelonggaran dua ginjal sehingga memungkinkan orang sehat mendonorkan ginjalnya, walapun hidup dengan satu ginjal tapi tidak mengganggu fungsi ginjal,” katanya.

Begitu juga dengan hati atau liver. Organ kelenjar terbesar dalam tubuh manusia itu menurut Hari, dapat didonorkan baik oleh orang yang sudah meninggal maupun orang yang masih hidup. Pada kasus orang yang masih hidup namun mendonorkan sebagian hatinya dia masih bisa hidup dengan normal.

“Sekarang kan banyak orang Indonesia berhati China. Itu artinya dia dapat donor hati di China karena selama ini yang banyak mendonorkan hati orang China. Orang Indonesia yang donor hati masih jarang,” terangnya.

Hari yang juga menjabat Kepala Bagian Labfor RS Dr Moewardi Solo ini melanjutkan meski sekilas transplantasi mudah dilakukan namun dalam praktinya sulit dilakukan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon pendonor saat akan mendonorkan organnya seperti harus sehat, tidak cacat dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

“Yang terpenting organ yang akan didonorkan harus sesuai atau cocok dengan organ yang dibutuhkan aseptor,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya