Lifestyle
Jumat, 4 November 2011 - 13:08 WIB

Gudeg koyor sambel tumpang selalu dicari

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUDEG—Ny Giyanto menunjukkan menu gudeg andalannya, Kamis (3/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

Kuliner di Boyolali sangat identik dengan soto. Warung apapun yang menyediakan soto, biasanya laris manis diserbu pembeli dan penikmat kuliner.

Advertisement

Namun tak ada salahnya mencoba ragam kuliner lain di Kota Susu. Salah satunya warung Sari Roso yang berlokasi di Jalan Merbabu No 25 Boyolali. Meski warungnya sederhana, mereka punya langganan fanatik.

Daya tarik utama dari warung ini adalah menu gudeg koyor dan sambel tumpang. Bahkan ketika Espos menyambangi warung ini pada jam makan siang, stok makanan yang tersedia tinggal sedikit.

“Saya sudah berjualan di sini belasan tahun, mungkin sekitar 15 tahun. Walaupun sempat pindah warung, pelanggan setia mencari. Saya juga tidak tahu apa sebabnya. Mungkin sudah cocok dengan rasa makanan kami,” ungkap Ny Giyanto, 55, sang pemilik warung, ketika berbincang dengan Espos, Kamis (3/11/2011).

Advertisement

Pelanggan warung Ny Giyanto mayoritas pekerja kantoran, apalagi warungnya terletak tak terlalu jauh dari kantor Pemkab Boyolali dan kantor-kantor lainnya. Biasanya dia juga kerap mendapat pesanan dari instansi-instansi, dalam partai kecil dan besar.

“Yang paling banyak dicari di sini adalah gudeg koyor dan sambel tumpang. Entah benar atau tidak, tapi katanya pembeli rasanya beda dengan di tempat lain. Saya memakai resep yang diajarkan ibu saya dulu, yang kebetulan sangat suka memasak. Mereka bilang rasa masakannya Jawa sekali, jadi mereka suka,” bebernya.

Menikmati sambel tumpang bertambah nikmat jika dipadukan dengan sayuran-sayuran hijau. Menu seperti ini biasa disebut dengan gudang sambel tumpang. Campuran sayuran tersebut membuat makanan menjadi lebih segar.

Advertisement

Kenikmatan sambal tumpang bakal bertambah jika dilengkapi dengan lauk wader. Itulah sajian favorit yang banyak dicari pelanggan setia masakan Ny Giyanto.

“Masak tumpang biasanya cuma satu panci. Kadang cepat habis, tapi kadang juga sampai sore. Kadang sebelum jam makan siang saja sudah habis kalau kebetulan lagi pas banyak pesanan,” imbuhnya.

(Yus Mei Sawitri)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif