SOLOPOS.COM - Ilustasi sel punca atau stem cell (Nuccimedicalclinic.com)

Hasil penelitian mengungkapkan saat Anda membuang sel lemak dalam tubuh berarti Anda membuang sel punca yang bermanfaat bagi kesehatan.

Solopos.com, SOLO –Apakah Anda pernah perpikir akan membuang lemak dalam tubuh Anda. Jika iya, sebaiknya berpikir ulang. Pasalnya, hasil penelitian mengungkapkan di dekat lemak tubuh kita menempel satu jenis sel, yakni sel punca (stem cell) yang bermanfaat memperbaiki kerusakan sel dalam organ tubuh.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Konsultan sel punca, dr. Karina F. Moegni, SpBP-RE mengatakan sebagai salah satu sumber stem cell, lemak mampu menyimpan stem cell paling banyak dan paling lama. Karenanya hasil penelitian menyebutkan saat seseorang memutuskan membuang lemak dalam tubuhnya, maka dirinya pun turut membuang sel punca yang tersimpan dalam tubuhnya.

Stem cell itu menempel pada lemak. Kalau lemaknya disedot, maka stem cell yang menempel ikut terbuang. Padahal, jumlah stem cell yang kita punya tidak bertambah,” katanya dalam seminar tentang sel punca di Jakarta, Sabtu (17/1/2015).

Sel punca merupakan sel yang menjadi awal mula terbentuknya 200 jenis sel penyusun tubuh kita. Sel itu memiliki keunikan tersendiri ketimbang sel lainnya, di antaranya dapat melakukan perbanyakan diri.

Kemampuan sel punca tidak dimiliki sel lainnya, seperti sel jantung, sel otak atau sel pankreas. Oleh karena itu, apabila jaringan dalam otak, jantung dan pankreas mengalami kerusakan, maka umumnya kerusakannya bersifat tidak dapat diubah (irreversible).

Namun, sel punca dapat menggantikan sel yang rusak itu. “Stem cell dapat menggantikan keberadaan sel yang rusak tersebut,” kata dr. Karina.

Sel punca kini banyak digunakan para ahli kesehatan untuk terapi sejumlah penyakit, seperti diabetes, jantung, gagal ginjal, asma dan osteortritis. Sekalipun menempel pada lemak, bukan berarti penderita obesitas memiliki jumlah sel punca lebih banyak dibandingkan mereka yang memiliki bobot tubuh normal.

“Setiap manusia terlahir memiliki jumlah stem cell dengan jumlah tertentu. Jumlah ini bervariasi masing-masing. Pada orang-orang gemuk, bukan jumlah sel puncanya yang bertambah, tetapi ukuran sel itu membesar,” kata dia sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (18/1/2015).

Dia mengatakan, stem cell seseorang baik secara kuantitas maupun kualitas dapat berubah seiring kondisi kesehatannya. Penyakit metabolik, seperti diabetes merupakan salah satu penyebab kualitas dan kuantitas sel punca yang dimiliki seorang berkurang.

“Lemak bisa dikatakan cukup bertahan sebagai sumber stem cell dibandingkan sumsum tulang belakang. Tetapi. kalau seseorang menderita penyakit metabolik, seperti diabetes, maka kualitas dan kuantitasnya bisa berkurang,” terangnya.

Selain itu, ia menambahkan hasil penelitian menyebutkan faktor usia yang menua menjadi penyebab lainnya kualitas dan kuantitas stem cell seseorang berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya